Sahabat Abu Dzarr al-Ghifari ra. berkata, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
تَعَبَّدَ عَابِدٌ مِنْ بَنِيْ إِسْرَائِيْلَ فَعَبِدَ اللهَ فِيْ صَوْمَعَتِهِ سِتِّيْنَ عَامًا فَأُمْطِرَتِ اْلأَرْضُ فَاخْضَرَّتْ فَأَشْرَفَ الرَّاهِبُ مِنْ صَوْمَعَتِهِ فَقَالَ لَوْ نَزَلْتُ فَذَكَرْتُ اللهَ لاَزْدَدْتُ خَيْرًا فَنَزَلَ وَمَعَهُ رَغِيْفٌ أَوْ رَغِيْفَانِ فَبَيْنَمَا هُوَ فِي اْلأَرْضِ لَقِيَتْهُ امْرَأَةٌ فَلَمْ يَزَلْ يُكَلِّمُهَا وَتُكَلِّمُهُ حَتَّى غَشِيَهَا ثُمَّ أُغْمِيَ عَلَيْهِ فَنَزَلَ الْغَدِيْرَ يَسْتَحِمُّ فَجَاءَهُ سَائِلٌ فَأَوْمَأَ إِلَيْهِ أَنْ يَأْخُذَ الرّغِيْفَيْنِ أَوِ الرَّغِيْفَ ثُمَّ مَاتَ فَوُزِنَتْ عِبَادَةُ سِتِّيْنَ سَنَةً بِتِلْكَ الزَّنْيَةِ فَرَجَحَت الزَّنْيَةُ بِحَسَنَاتِهِ ثُمَّ وُضِعَ الرَّغِيْفُ أَوِ الرَّغِيْفَانِ مَعَ حَسَنَاتِهِ فَرَجَحَتْ حَسَنَاتُهُ فَغُفِرَ لَهُ.
Seorang rahib atau ahli ibadah dari kalangan Bani Israil telah beribadah kepada Allah di dalam Biara selama 60 tahun. Kemudian hujan mengguyur bumi sehingga menjadi hijau dengan tumbuh-tumbuhan yang mulai tumbuh. Lalu rahib itu turun dari biaranya dan berkata, “Seandainya aku turun dari Biara ini lalu berdzikir kepada Allah, pasti akan lebih baik.” Rahib itu turun dengan membawa bekal satu atau dua potong roti. Ketika ia berjalan di muka bumi, ia bertemu dengan seorang wanita. Lalu keduanya terlibat dalam obrolan, sehingga akhirnya rahib itu menyetubuhi wanita itu. Lalu rahib itu pingsan, (karena menyesali perbuatannya). Lalu ia turun ke tempat air untuk mandi. Lalu datang seorang pengemis yang meminta-minta kepadanya. Rahib itu mengisyaratkan kepadanya agar mengambil roti yang satu atau dua potong itu. Kemudian rahib itu meninggal dunia. Lalu ibadah selama 60 tahun itu ditimbang dengan zina satu kali. Ternyata dosa zina itu mengungguli amal kebaikannya. Kemudian satu atau dua potong roti yang diberikan kepada pengemis itu dikumpulkan dengan amal kebaikan yang telah dilakukannya, ternyata kebaikannya dapat mengungguli dosa zina itu, sehingga ia diampuni oleh Allah. (HR. Ibnu Hibban).
Hadits di atas memberikan pelajaran kepada kita tentang beberapa hal;
Pertama, dosa besar yang berupa zina dapat menghapus pahala ibadah sekian puluh tahun lamanya. Semoga kita dilindungi dari perbuatan zina, Amiin.
Kedua, bersedekah makanan kepada orang yang membutuhkan, meskipun hanya sepotong atau dua potong roti, pahalanya luar biasa besarnya. Karena itu, umat Islam di Indonesia sejak dahulu kala mentradisikan sedekah makanan, baik ketika ada hajat maupun sebagai kenduri untuk keluarga yang meninggal dunia. Dengan harapan Allah mengampuni dosa keluarga yang meninggal itu.
Wallaahu A’lam.
اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين
Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq.
Sumber: bangkitmedia.com
ADS HERE !!!