Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman di dalam Kitab-Nya yang agung: “Dan janganlah kalian menjual ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit (murah).”
Semua anak cucuku, santri Al-Qur’an, yang masih belajar di pondokku atau yang sudah boyong, sudah pulang ke rumah masing-masing. Aku gurumu Al-Qur’an menjalankan wasiat guruku Al-Qur’an Simbah KH. Munawir Allahu Yarham: “Aku dan guruku tidak mengizinkan kalau anak cucuku santri Al-Qur’an ikut-ikutan mendaftar baca Al-Qur’an untuk mencari dunia (hadiah). Baik berupa perlombaan membaca Al-Qur’an (MTQ) maupun perlombaan hafalan Al-Qur’an (MHQ) ataupun perlombaan lainnya. Maka dari itu, semua anak cucuku santri laki-laki maupun perempuan yang tidak menjalankan wasiatku ini, maka tidak aku akui sebagai anak cucuku santri di dunia dan akhirat. Dan tidak diakui sebagai putra wayah santri Simbah KH.M. Munawir Al-Marhum. Sebab, guru itu “gu” kudu digugu dawuhe (harus diikuti dawuhnya), “ru” kudu ditiru thindakane (harus ditiru perilakunya). Cukup disini wasiatku agar benar-benar dijalankan. Wassalam
Tanggal 11 Jumadal Ula 1401 H.
Turabul Aqdam
Ayahmu,
Muhammad Arwani Al-Qudsi
ADS HERE !!!