تُسَبِّحُ لَهُ السَّمٰوٰتُ السَّبْعُ وَالْأَرْضُ وَمَنْ فِيْهِنَّ
وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِه وَلٰكِنْ لَا تَفْقَهُوْنَ تَسْبِيْحَهُمْ إِنَّهُ
كَانَ حَلِيْمًا غَفُوْرًا
“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di
dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih
dengan memuji-Nya, akan tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka.
Sungguh, Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Isra’ : 44)
أَنَّ نَمْلَةً قَرَصَتْ نَبِيًّا مِنَ الْأَنْبِيَاءِ
فَأَمَرَ بِقَرْيَةِ النَّمْلِ فَأُحْرِقَتْ فَأَوْحَى اللهُ إِلَيْهِ أَفِي أَنْ قَرَصَتْكَ
نَمْلَةٌ أَهْلَكْتَ أُمَّةً مِنَ الْأُمَمِ تُسَبِّحُ
"Seekor
semut menggigit seorang Nabi di antara Nabi-Nabi, lalu Nabi tersebut menyuruh
membakar sarang semut itu, lalu dibakarlah. Kemudian Allah swt. berfirman
kepadanya : ‘Apakah karena seekor semut yang menggigitmu, lalu engkau musnahkan
satu umat (semut) dari umat-umat yang selalu membaca tasbih.’ ” (HR.
Muslim)
إِنَّكُمْ تَعُدُّوْنَ الْآيَاتِ عَذَابًا وَإِنَّا
كُنَّا نَعُدُّهَا عَلَى عَهْدِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَرَكَةً
لَقَدْ كُنَّا نَأْكُلُ الطَّعَامَ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَنَحْنُ نَسْمَعُ تَسْبِيْحَ الطَّعَامِ
"Kalian menganggap tanda-tanda (kebesaran
Allah) sebagai azab (siksa) sedangkan kami (sahabat) pada masa Rasulullah saw.
menganggapnya sebagai berkah. Sungguh, dahulu kami memakan makanan bersama Nabi
saw. dan kami mendengar makanan tersebut bertasbih ketika kami makan."
(HR. Tirmidzi)
لَقَدْ كُنَّا نَسْمَعُ تَسْبِيحَ الطَّعَامِ وَهُوَ
يُؤْكَلُ
“Sungguh, kami (sahabat) pernah mendengar
makanan membaca tasbih ketika sedang dimakan." (HR. Bukhari)
Wallahu A’lam
Oleh : Saifurroyya
Sumber : Lidwa Pustaka
ADS HERE !!!