أَنَّ لُقْمَانَ الْحَكِيْمَ كَانَ يَقُوْلُ لِابْنِهِ
يَا بُنَيَّ لَا تَعَلَّمُ الْعِلْمَ لِتُبَاهِيَ بِهِ الْعُلَمَاءَ أَوْ لِتُمَارِيَ
بِهِ السُّفَهَاءَ أَوْ تُرَائِيَ بِهِ فِي الْمَجَالِسِ وَلَا تَتْرُكِ الْعِلْمَ
زُهْدًا فِيْهِ وَرَغْبَةً فِي الْجَهَالَةِ يَا بُنَيَّ اِخْتَرِ الْمَجَالِسَ عَلَى
عَيْنِكَ وَإِذَا رَأَيْتَ قَوْمًا يَذْكُرُوْنَ اللهَ فَاجْلِسْ مَعَهُمْ فَإِنَّكَ
إِنْ تَكُنْ عَالِمًا يَنْفَعْكَ عِلْمُكَ وَإِنْ تَكُنْ جَاهِلًا يُعَلِّمُوْكَ وَلَعَلَّ
اللهَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِمْ بِرَحْمَتِهِ فَيُصِيْبَكَ بِهَا مَعَهُمْ وَإِذَا
رَأَيْتَ قَوْمًا لَا يَذْكُرُوْنَ اللهَ فَلَا تَجْلِسْ مَعَهُمْ فَإِنَّكَ إِنْ تَكُنْ
عَالِمًا لَا يَنْفَعْكَ عِلْمُكَ وَإِنْ تَكُنْ جَاهِلًا زَادُوْكَ غَيًّا وَلَعَلَّ
اللهَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِمْ بِعَذَابٍ فَيُصِيْبَكَ مَعَهُمْ
Bahwasanya Lukman Al-Hakim berpesan kepada anaknya :
“Wahai anakku, janganlah kalian mempelajari ilmu untuk menandingi para
ulama, atau untuk berbantah-bantahan dengan orang-orang bodoh atau untuk
berbuat riya dalam majelis-majelis, dan janganlah kamu meninggalkan ilmu karena
alasan tidak selera dan karena senang dalam kebodohan. Wahai anakku, pilihlah
majelis-majelis yang kalian pandang baik oleh matamu, jika kamu melihat suatu
kaum yang berdzikir kepada Allah, duduklah bersama mereka, sesungguhnya jika
engkau menjadi seorang yang berilmu, ilmumu akan memberi manfaat kepadamu dan
jika kamu menjadi orang bodoh, mereka akan mengajarimu, dan semoga Allah
membuka rahmat-Nya untuk mereka sehingga rahmat itu akan turut diberikan
kepadamu sekaligus orang-orang yang bersamamu. Dan jika kamu melihat suatu kaum
yang tidak berdzikir kepada Allah, janganlah duduk bersama mereka, karena jika
kamu seorang yang berilmu, ilmumu tidak akan memberi manfaat kepadamu, dan jika
kamu seorang yang bodoh, mereka tidak menambah kepadamu kecuali kebodohan. Siapa
tahu Allah akan menimpakan siksa kepada mereka, dan siksa itu akan menimpamu
bersama mereka.” (HR. Darimi)
عَنْ بَعْضِ الْفُقَهَاءِ أَنَّهُ قَالَ يَا صَاحِبَ
الْعِلْمِ اِعْمَلْ بِعِلْمِكَ وَأَعْطِ فَضْلَ مَالِكَ وَاحْبِسِ الْفَضْلَ مِنْ قَوْلِكَ
إِلَّا بِشَيْءٍ مِنَ الْحَدِيْثِ يَنْفَعُكَ عِنْدَ رَبِّكَ يَا صَاحِبَ الْعِلْمِ
إِنَّ الَّذِي عَلِمْتَ ثُمَّ لَمْ تَعْمَلْ بِهِ قَاطِعٌ حُجَّتَكَ وَمَعْذِرَتَكَ
عِنْدِ رَبِّكَ إِذَا لَقِيْتَهُ يَا صَاحِبَ الْعِلْمِ إِنَّ الَّذِي أُمِرْتَ بِهِ
مِنْ طَاعَةِ اللهِ لَيَشْغَلُكَ عَمَّا نُهِيْتَ عَنْهُ مِنْ مَعْصِيَةِ اللهِ يَا
صَاحِبَ الْعِلْمِ لَا تَكُوْنَنَّ قَوِيًّا فِي عَمَلِ غَيْرِكَ ضَعِيْفًا فِي عَمَلِ
نَفْسِكَ يَا صَاحِبَ الْعِلْمِ لَا يَشْغَلَنَّكَ الَّذِي لِغَيْرِكَ عَنِ الَّذِي
لَكَ يَا صَاحِبَ الْعِلْمِ جَالِسِ الْعُلَمَاءَ وَزَاحِمْهُمْ وَاسْتَمِعْ مِنْهُمْ
وَدَعْ مُنَازَعَتَهُمْ يَا صَاحِبَ الْعِلْمِ عَظِّمِ الْعُلَمَاءَ لِعِلْمِهِمْ وَصَغِّرِ
الْجُهَّالَ لِجَهْلِهِمْ وَلَا تُبَاعِدْهُمْ وَقَرِّبْهُمْ وَعَلِّمْهُمْ يَا صَاحِبَ
الْعِلْمِ لَا تُحَدِّثْ بِحَدِيْثٍ فِي مَجْلِسٍ حَتَّى تَفْهَمَهُ وَلَا تُجِبِ امْرَأً
فِي قَوْلِهِ حَتَّى تَعْلَمَ مَا قَالَ لَكَ يَا صَاحِبَ الْعِلْمِ لَا تَغْتَرَّ
بِاللهِ وَلَا تَغْتَرَّ بِالنَّاسِ فَإِنَّ الْغِرَّةَ بِاللهِ تَرْكُ أَمْرِهِ وَالْغِرَّةَ
بِالنَّاسِ اتِّبَاعُ أَهْوَائِهِمْ وَاحْذَرْ مِنَ اللهِ مَا حَذَّرَكَ مِنْ نَفْسِهِ
وَاحْذَرْ مِنَ النَّاسِ فِتْنَتَهُمْ يَا صَاحِبَ الْعِلْمِ إِنَّهُ لَا يَكْمُلُ
ضَوْءُ النَّهَارِ إِلَّا بِالشَّمْسِ كَذَلِكَ لَا تَكْمُلُ الْحِكْمَةُ إِلَّا بِطَاعَةِ
اللهِ يَا صَاحِبَ الْعِلْمِ إِنَّهُ لَا يَصْلُحُ الزَّرْعُ إِلَّا بِالْمَاءِ وَالتُّرَابِ
كَذَلِكَ لَا يَصْلُحُ الْإِيْمَانُ إِلَّا بِالْعِلْمِ وَالْعَمَلِ يَا صَاحِبَ الْعِلْمِ
كُلُّ مُسَافِرٍ مُتَزَوِّدٌ وَسَيَجِدُ إِذَا احْتَاجَ إِلَى زَادِهِ مَا تَزَوَّدَ
وَكَذَلِكَ سَيَجِدُ كُلُّ عَامِلٍ إِذَا احْتَاجَ إِلَى عَمَلِهِ فِي الْآخِرَةِ مَا
عَمِلَ فِي الدُّنْيَا يَا صَاحِبَ الْعِلْمِ إِذَا أَرَادَ اللهُ أَنْ يَحُضَّكَ عَلَى
عِبَادَتِهِ فَاعْلَمْ أَنَّهُ إِنَّمَا أَرَادَ أَنْ يُبَيِّنَ لَكَ كَرَامَتَكَ عَلَيْهِ
فَلَا تَحَوَّلَنَّ إِلَى غَيْرِهِ فَتَرْجِعَ مِنْ كَرَامَتِهِ إِلَى هَوَانِهِ يَا
صَاحِبَ الْعِلْمِ إِنَّكَ إِنْ تَنْقُلُ الْحِجَارَةَ وَالْحَدِيْدَ أَهْوَنُ عَلَيْكَ
مِنْ أَنْ تُحَدِّثَ مَنْ لَا يَعْقِلُ حَدِيْثَكَ وَمَثَلُ الَّذِي يُحَدِّثُ مَنْ
لَا يَعْقِلُ حَدِيْثَهُ كَمَثَلِ الَّذِي يُنَادِي الْمَيِّتَ وَيَضَعُ الْمَائِدَةَ
لِأَهْلِ الْقُبُوْرِ
Diriwayatkan dari beberapa Fuqaha (ulama ahli
fikih), dia berkata: “Wahai orang berilmu, amalkan ilmumu, berikan kelebihan
hartamu, dan tahanlah kelebihan perkataanmu kecuali sedikit pembicaraan yang
akan bermanfaat bagimu di sisi Tuhanmu. Wahai orang berilmu, sesuatu yang kamu
ketahui tetapi tidak kamu amalkan adalah pemotong argumentasi dan alasanmu di
sisi Tuhanmu ketika kamu menemui-Nya. Wahai orang berilmu, taat kepada Allah
yang diperintahkan kepadamu sebenarnya telah menyibukkanmu dari maksiat kepada
Allah yang dilarang untukmu. Wahai orang berilmu, janganlah kamu menjadi orang
kuat yang meneropong perbuatan orang lain, namun kamu sendiri manusia yang
lemah dalam mengerjakan (suatu amal) untuk dirimu sendiri. Wahai orang berilmu,
janganlah apa yang dimiliki orang lain, membuatmu lupa terhadap apa yang kamu
miliki. Wahai orang berilmu, ajaklah bicara para ulama, bergaulah dengan mereka
dan dengarkanlah perkataan mereka dan janganlah kamu menentangnya. Wahai orang
berilmu, agungkanlah ulama karena ilmu mereka dan janganlah kamu menghormati
orang-orang bodoh karena kebodohan mereka, namun jangan menjauhi mereka, tetapi
dekatilah dan ajarilah mereka. Wahai orang berilmu, janganlah kamu membicarakan
suatu hadits di suatu majelis sehingga kamu betul-betul memahaminya, dan
janganlah menjawab pertanyaan orang hingga engkau tahu persis apa yang
diucapkannya kepadamu. Wahai orang berilmu, janganlah kamu tertipu oleh Allah
dan jangan pula kamu tertipu oleh manusia. Tertipu oleh Allah maksudnya
meninggalkan perintah-Nya, dan tertipu oleh manusia maksudnya mengikuti hawa
nafsu mereka. Takutlah kepada Allah dalam semua hal yang Dia mengajakmu takut
terhadap diri-Nya, dan hindarilah manusia karena fitnah mereka. Wahai orang
berilmu, cahaya siang tidaklah sempurna kecuali dengan matahari, begitu pula
hikmah tidak sempurna kecuali dengan menaati Allah swt. Wahai orang berilmu,
tanaman tidak baik kecuali dengan air dan tanah, begitu pula dengan iman tidak
baik kecuali dengan ilmu dan amal. Wahai orang berilmu, setiap musafir haruslah
berbekal, dan dia dapatkan bekalnya apabila dia dibutuhkannya, begitu pula
dengan setiap orang yang beramal, di akhirat akan dia dapatkan apa yang telah
diperbuatnya di dunia apabila dia butuhkan amal perbuatannya. Wahai orang
berilmu, Apabila Allah swt. berkehendak mendorongmu dalam beribadah kepada-Nya,
ketahuilah bahwa Dia ingin menampakkan kemuliaan-Nya terhadapmu, maka janganlah
kamu mengalihkannya kepada selain-Nya, sehingga kamu tinggalkan kemuliaan-Nya
dan malah kamu dapatkan kehinaan hidup. Wahai orang berilmu, Jika kamu
memindahkan batu atau besi, itu lebih ringan bagimu daripada berbicara kepada
orang yang tidak menerima pembicaraanmu, perumpamaan orang yang berbicara
kepada orang yang tidak menerima pembicaraannya adalah seperti orang yang
memanggil orang mati dan meletakkan hidangan untuk penghuni kubur."
(HR. Darimi)
Wallahu A’lam
Oleh : Saifurroyya
Sumber : Lidwa Pustaka
Kunjungi :
ADS HERE !!!