Akhir-akhir
ini, kita sebagai orang Islam Indonesia dikejutkan oleh munculnya gerakan-gerakan
radikal yang mengatasnamakan Islam. Di kalangan internasional muncul gerakan
ISIS yang sampai sekarang telah membunuh para ulama dan umat Islam yang
menentang ajaran-ajaran mereka. Mereka juga telah menghancurkan situs sejarah
berupa makam dan masjid peninggalan para Nabi dan Wali di Negara-Negara Arab.
Di Indonesia,
gerakan ISIS didukung oleh gerakan-gerakan radikal yang masih tersembunyi. Diantara
ciri gerakan Islam radikal yang ada di Indonesia adalah visi dan misi mereka
yang ingin mengganti NKRI menjadi Negara Islam serta ajaran mereka yang sering
mengkafir-kafirkan, membid’ah-bid’ahkan dan mensyirik-syirikkan paham
Ahlussunnah wal Jama’ah. Mereka juga berusaha dengan segala cara menghapus
sejarah Islam Nusantara yang dikenal ramah dan cinta damai terutama sejarah
Walisongo. Mereka rela menyusup ke dalam setiap instansi maupun media (televisi
swasta nasional, radio, internet dan lain-lain) untuk menyebarkan ajaran mereka
yang dikenal keras dan biasa menuduh paham lain sebagai kafir/syirik. Rasulullah
saw. pernah mengingatkan umatnya agar berhati-hati dalam menuduh kafir orang
lain.
ثَلَاثٌ مِنْ أَصْلِ الْإِيْمَانِ الْكَفُّ عَمَّنْ
قَالَ لَآ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نُكَفِّرُهُ بِذَنْبٍ وَلَا نُخْرِجُهُ مِنَ الْإِسْلَامِ
بِعَمَلٍ
"Tiga
perkara yang merupakan dasar keimanan, yaitu: menahan diri dari orang yang
mengucapkan La Ilaha Illallah, dan kita tidak mengkafirkannya karena suatu
dosa, serta tidak mengeluarkannya dari keislaman (mengkafir-kafirkan) karena
sebuah amalan.” (HR. Abu Dawud)
أَيُّمَا رَجُلٍ مُسْلِمٍ أَكْفَرَ رَجُلًا مُسْلِمًا
فَإِنْ كَانَ كَافِرًا وَإِلَّا كَانَ هُوَ الْكَافِرُ
"Seorang
muslim yang mengkafirkan saudaranya sesama muslim, jika memang benar maka ia
kafir. Tetapi jika tidak benar, maka kekafiran itu akan kembali kepada dirinya
(orang yang menuduh kafir)." (HR. Muslim dan Abu Dawud)
Kita sebagai
orang Islam Indonesia yang dikenal ramah dan cinta damai patut untuk turut
prihatin dengan kondisi umat Islam Indonesia sekarang ini. Di saat bangsa ini
sedang memperbaiki kondisinya, tiba-tiba muncul dakwah-dakwah Islam yang
mencederai keramahan Islam Indonesia. Islam Indonesia tidak mengenal saling
mengkafirkan, membid’ahkan maupun mensyirikkan paham kelompok lain. Karena,
Islam Indonesia adalah Islam yang cinta perdamaian, persaudaran dan kasih
sayang.
Kita harus
membentengi anak-anak kita dan generasi muda bangsa ini dari paham-paham
keislaman yang radikal dan paham-paham keislaman yang bertolak-belakang dengan
Islam yang ramah. Ajaran Islam Indonesia yang ramah harus dipertahankan
mati-matian, karena para ulama (pahlawan bangsa) penerus perjuangan Walisongo
telah mati-matian membela tanah air dan mengusir penjajah Belanda guna
memperjuangkan dan mempertahanakan kemerdekaan bangsa Indonesia. Jangan sampai
mereka dengan seenaknya ingin mengganti NKRI menjadi Negara Islam dan
mengolok-olok perjuangan Walisongo dan para ulama pejuang bangsa.
Kita harus
gelorakan semangat untuk menentang gerakan Islam yang akan mengganti NKRI
menjadi Negara Islam. Ajari dan ingatkan anak-anak kita dan generasi muda
bangsa ini akan bahaya gerakan Islam radikal. Mereka akan menggunakan segala
cara untuk menyusup dan menyusun kekuatan untuk menghancurkan bangsa Indonesia
dari dalam. Di saat umat Islam Indonesia mulai saling mengkafir-kafirkan,
membid’ah-bid’ahkan dan mensyirik-syirikkan, maka akan muncul permusuhan
diantara umat Islam Indonesia itu sendiri. Jadi, sadarkanlah anak-anak kita dan
generasi muda bangsa ini akan pentingnya saling menghargai dan saling menghormati
antar sesama umat Islam serta antar umat beragama di Indonesia agar terjalin
persatuan dan kesatuan bangsa yang kuat dan bermartabat.
Wallahu A’lam
al-Faqier
Ila Rahmati Rabbih
Saifurroyya
25-03-15,
Kaliwungu Kota Santri
Kunjungi :
ADS HERE !!!