Selang
beberapa waktu usai Nabi Muhammad saw. wafat, sahabat Bilal ra. menghadap
Sayyidina Abu Bakar ra. untuk meminta izin meninggalkan Madinah dan pindah ke
wilayah Syam.
“Apa
alasanmu wahai Bilal?” tanya Abu Bakar ra.
"Di
sini terlalu banyak kenangan bersama Rasulullah saw., sehingga ketika menatap
setiap sesuatu yang pernah Rasulullah ‘sentuh’ , di situ ada bayangan yang
mulia, sehingga hatiku terlalu rapuh dan mata ini terlalu berat untuk tidak
menangis karena kecintaan yang begitu agung dan tulus,” jawab Bilal.
Setelah
diizinkan, Bilal kemudian menetap di desa Bidariyan, dekat dengan Syam. Bilal
pun tak lagi mengumandangkan azan. Bukan enggan, tetapi karena tak kuat bila
sampai lafal “Asyhadu anna muhammadan rasulullah”.
Perasaannya berkecamuk dan tak kuasa menahan air mata, teringat akan Rasulullah
saw.
Syahdan, di
zaman Khalifah Umar bin Khattab yang diangkat untuk menggantikan Abu Bakar ra. yang
telah wafat, pada suatu hari, Bilal bermimpi melihat Nabi saw. Rasulullah saw.
berkata kepada Bilal, "Engkau tega, wahai Bilal. Kenapa engkau tidak
menziarahiku lagi?"
Bilal bergegas
bangun setelah ditegur demikian, dan segera meringkasi barang-barangnya dan
berangkat ke Madinah. Sampai di sana, ia langsung ke makam Nabi dengan berurai
air mata dan menciumkan wajahnya di makam Nabi.
Setelah
berziarah, Bilal menghadap cucu Nabi, Hasan dan Husain. Keduanya mengatakan
kepada Bilal, "Kami ingin mendengarkan azan-mu, hai muazin Nabi,
sebagaimana pada masa Rasulullah."
Bilal pun
naik ke menara, sesaat kemudian terdengar suara adzan khas Bilal yang mampu
menggetarkan kota. Penduduk kota Madinah tersentak kaget, dan puncaknya ketika
sampai pada kalimat “asyhadu anna muhammadan rasulullah”,
Bilal tak sanggup melanjutkannya.
Sementara
itu, hampir semua penduduk Madinah keluar dari rumah, menuju ke masjid sambil
meneriakan kata: “Apakah Rasulullah diutus kembali?”
Sesampainya
di masjid, mereka menangis bersama, tangis penuh kerinduan, rasa kangen kepada
sang kekasih mulia, Nabi Muhammad saw.
Allahumma
Sholli ‘Ala Sayyidina wa Habibina Muhammad…
Sumber : www.nu.or.id
ADS HERE !!!