Maka seorang Mukmin hendaknya menjauhi kezaliman dan kemaksiatan, serta memperbaiki kekurangan dengan istighfar dan penyesalan, lalu menyibukkan diri dengan ketauhidan dan dzikir. Sungguh, perjalanan itu sangat jauh, panas neraka sangat hebat, airnya berupa besi cair mendidih dan nanah, dan belenggunya berupa besi. Dalam Hadits diterangkan, “Penghuni neraka yang paling ringan azabnya ialah orang yang mengenakan sandal dari api, lalu otaknya bergolak karena demikian panasnya sandal tersebut.”
Malik bin Dinar berkata: Aku melihat seorang anak. Aku berkata kepada nafsuku, “Hai nafsu, Nabi saw. saja memberi salam, baik kepada anak-anak maupun orang dewasa.” Maka aku memberi salam.
Anak itu menjawab, “Wa’alaikas salam warahmatullah, wahai Malik.”
“Apa bedanya antara nafsu dan akal?” tanyaku.
Dia menjawab, “Nafsumu ialah yang melarangmu memberi salam, sedang akalmu adalah yang mendorong untuk memberikan salam.”
“Mengapa kamu bermain tanah?” tanya Malik
Anak itu menjawab, “Karena kami diciptakan dari tanah dan akan kembali ke tanah.”
“Mengapa engkau terlihat menangis dan tertawa?”
“Aku menangis tatkala teringat akan azab Tuhanku dan aku tertawa jika teringat akan rahmat-Nya.” jawab anak itu
“Hai anakku, dosa apakah gerangan yang telah dilakukan sehingga kamu menangis, padahal kamu belum lagi sebagai orang mukallaf?.” Malik bertanya
“Jangan berkata begitu, karena aku melihat ibuku bahwa dia tidak menyalakan kayu yang besar kecuali dengan kayu yang kecil terlebih dahulu.” Jelas anak itu
Hendaklah Anda mengambil pelajaran dari kisah di atas.
Wallahu A’lam
ADS HERE !!!