Kisah ini disampaikan oleh Habib Hamid bin Abu Bakar Barakhwan saat beliau belajar di Darul Musthofa Yaman, Pesantren Guru Mulia al-Musnid al-Habib Umar bin Hafidz. Pada suatu kesempatan, Habib Umar bersama muridnya almarhum Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa dan beberapa santri lainnya berkunjung kepada seseorang yang memiliki koleksi rambut baginda Nabi Muhammad SAW.
Dalam momentum yang istimewa itu, rambut mulia itu diperlihatkan kepada khalayak umum tanpa adanya penutup kaca. Masing-masing orang bisa melihat, mencium, dan bertabarruk pada rambut baginda Nabi Muhammad. Tiba-tiba, ada kejadian unik dari sekian banyak yang hadir. Ternyata ada salah seorang wali jadzab yang hadir. Dikira publik ia gila, walaupun sejatinya ia gila (gandrung) karena cintanya yang luar biasa kepada Allah dan Rasul-Nya.
Nah, tibalah wali jadzab itu mendapat giliran mencium rambut Nabi. Bukannya mencium rambut itu, ia malah mengeluarkan korek api lantas membakar rambut mulia tersebut. Kontan saja, semua yang hadir kaget dan merasa cemas.
Subhanallah, di saat yang lain berusaha mencegah tindakan wali jadzab itu, sang pemilik koleksi malah tenang-tenang saja. Sama sekali tak bergeming, bahkan cenderung membiarkan.
Lalu wali jadzab ditanya kenapa melakukan tindakan tersebut?
“Saya hanya ingin memastikan apakah ini rambut asli Nabi atau bukan..” jawabnya.
|
Sayyid Ahmad mencium rambut Nabi |
Sang pemilik koleksi tenang-tenang saja karena beliau sudah tahu bahwa koleksinya itu adalah asli peninggalan baginda Nabi Muhammad SAW.
Terbukti, ketika api yang sempat dinyalakan oleh wali jadzab menyentuh rambut Nabi, sama sekali api itu tak bisa menyentuh apalagi membakar rambut mulia itu.
Demikianlah, kisah wali jadzab bersama rambut Nabi Muhammad SAW. Para kekasih Allah sangat dekat dengan Nabi, mereka selalu menautkan hatinya kepada Nabi. Rindu mereka untuk Nabi tak pernah berhenti, termasuk kepada hal-hal yang dekat dengan Nabi. Subhanallah…
Sumber: bangkitmedia.com
ADS HERE !!!