Kisah ini adalah pelajaran bersama agar kita saling mengasihi dan menghormati kepada sesama, terlebih kepada para pewaris Nabi, yakni para ulama. Mereka sejatinya tidaklah ingin minta penghormatan, tetapi kita yang menimba ilmu kenabian dari mereka, maka sudah sepatutnya untuk menghormati mereka sebagaimana kita mencintai dan menghormati Nabi Muhammad SAW.
Dikisahkan, dulu di Negeri Syam ada seorang tokoh tarekat sufi luar biasa yang bernama Syaikh Dhiyauddin Khalid Al-Utsmani yang wafat tahun 1242 Hijriyah. Beliau adalah keturunan dari sahabat Nabi yang bernama Sayyidina Utsman bin Affan.
Syekh Dhiyauddin Khalid Al-Ustmani adalah ahli silsilah Tarekat Naqsyabandiyah ke-29. Dari nama beliaulah ditambahkan nama tarekat naqsyabandi menjadi Naqsyabandi al-Khalidi.
Saat itu, ada orang yang membenci Syaikh Dhiyauddin Khalid ini dengan mengadakan acara majelis dzikir untuk menandingi dan mengejek apa yang diajarkan oleh Syaikh Maulana Dhiyauddin Khalid.
Ketika dia tampil ke muka umum hendak menirukan gaya Syaikh Maulana Dhiyauddin Khalid, maka dengan kekuasaan Allah, orang itu kualat mendadak menjadi gila. Dia merobek-robek bajunya kemudian berlari ke gurun pasir yang luas dan akhirnya hilang tersesat dalam keadaan tetap gila.
Setelah beberapa minggu, datanglah saudara dari pembenci itu kepada Maulana Syaikh Dhiyauddin Khalid dan memohon agar beliau memaafkan saudaranya yang gila itu.
Lalu dengan kasyaf batinnya, Maulana Syaikh Dhiyauddin memberi tahu tempat saudaranya yang gila itu berada. Setelah dicari dan ditemukan, akhirnya si gila itu dibawa menghadap kepada Maulana Syaikh Dhiyauddin Khalid. Maka tiba-tiba dengan karomah Maulana Syaikh Dhiyauddin Khalid si gila mendadak menjadi sembuh dan meminta maaf serta bertaubat kepada Allah SWT.
Kisah ini ada dalam Kitab Jami’ul Karamatil Auliya’ halaman 323 karya Allamah Syaikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani.
Kisah ini mengajarkan kepada kita bahwa ada orang-orang tertentu yang diberi kelebihan oleh Allah dijaga setiap saat oleh Allah dan memusuhi mereka sama dengan mengajak perang Allah Ta’ala sebagaimana Firman Allah dalam Hadist Qudsi:
“Barangsiapa memusuhi wali-Ku, sungguh Aku mengumumkan perang kepadanya…”
Sumber: bangkitmedia.com
ADS HERE !!!