Beliau adalah Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf, Jeddah, sosok ulama besar yang dikenal sebagai Wali Qutub pada jamannya. Ibunya adalah seorang wanita mulia berdarah suci, Syarifah Alwiyah binti Ahmad bin Muhammad Al Jufri. Habib Abdul Qadir lahir di Seiwun Yaman pada tahun 1331 H. Nama Abdul Qadir ini adalah pemberian dari Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi (pengarang Maulid Simthuddurar).
Nama lengkapnya adalah Habib Abdul Qadir bin Ahmad bin Abdurrahman bin Ali bin Umar bin Saggaf bin Muhammad bin Umar bin Thoha Assegaf. Masa kecilnya sudah muncul keistimewaan, yakni saat masih bayi, setiap satu jam sekali beliau dibangunkan oleh ayahnya dan dituntun membaca syahadat, sehingga kalimat pertama yang keluar dari mulut beliau ketika mulai berbicara adalah kalimat syahadat. Habib Abdul Qadir wafat pada Shubuh hari Ahad, tanggal 19 Rabiul Akhir 1431 H (4 April 2010 M) dalam usia 100 tahun. Jenazah beliau dimakamkan di Jannatul Ma’ala Makkah setelah shalat Isya.
Tentang keistimewaan Habib Abdul Qadir ini, sang murid mengisahkan cerita yang sangat mengagumkan. Murid beliau itu tak lain adalah Habib Umar bin Hafidz Yaman yang masyhur saat ini. Berikut ini kisahnya.
Suatu ketika ada seorang santri muhibbin datang kepada Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf seraya berkata:
“Wahai Habib, sudah bertahun-tahun aku ikut ta’lim (belajar) denganmu. Dan sudah lama pula aku rindu ingin bertemu Rasulullah SAW. Namun hingga saat ini keinginanku tersebut belum dikabulkan Allah SWT. Aku ingin engkau berkenan menjadi wasilahku bertemu dengan Rasulullah SAW.”
Mendengar permohonan si santri muhibbin tadi, Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf mengajaknya ziarah ke makam Rasulullah SAW. Tatkala sudah tiba di makam Sang Rasulullah SAW, beliau membaca salam dan beberapa wirid.
Tak berapa lama, Rasulullah SAW menjawab salam dari Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf. Bahkan Rasulullah SAW nampak keluar dari pusaranya yang mulia tersebut.
Mendengar jawaban salam dan melihat Rasulullah SAW, si santri muhibbin gemetar seakan tak bisa mengendalikan dirinya, serasa tubuhnya akan luluh lantak menatap keindahan wajah Rasulullah SAW. Akhirnya Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf memegangnya sehingga ia mampu mengendalikan dirinya.
|
Habib Umar bin Hafidz |
Ini salah satu karomah dan keistimewaan Habib Abdul Qadir Assegaf. Beliau sudah mencapai tingkat sangat tinggi dalam kema’rifatan, bahkan kemudian mencapai tingkat Wali Qutub.
Menurut Syaikh Abdul Wahhab Asy-Sya’roni, seseorang akan bisa mendengar ucapan Rasulullah SAW secara langsung tentulah ia telah mencapai 79 ribu maqam dan berhasil menghilangkan 247 ribu hijab dalam hatinya.
Habib Abdul Qadir Assegaf mencapai itu semua. Semoga kita semua mendapatkan berkah dari Allah SWT.
Sumber: bangkitmedia.com
ADS HERE !!!