Peristiwa mengharukan
terjadi kemarin Minggu malam (13/10/2013) di Yogyakarta. Seorang gadis cantik
berambut panjang, yang terlahir dan besar tanpa kedua tangan, Putri Herlina,
menerima suntingan sang pacar, bernama Reza Hilyard Soemantri, yang diketahui
adalah seorang musisi. Reza adalah putra dari mantan deputi gubernur Bank
Indonesia Maman H Soemantri.
Kini, keduanya pun hidup
sebagai suami istri. Lalu, bagaimana sebenarnya kisah masa lalu dari gadis yang
sanggup berjuang seorang diri ini?
Menurut cerita yang Health
Liputan6.com dapatkan di dalam blog milik Saptuari, Senin (14/10/2013),
sewaktu Putri lahir, orangtuanya tega meninggalkannya di rumah sakit, dan
membiarkan anaknya itu hidup sebatang kara. Sampai pada akhirnya, pihak rumah
sakit menitipkan Putri di sebuah panti bernama Yayasan Sayap Ibu, dan dirawat
dengan tulus oleh sang pemilik panti, Bu Naryo.
Meskipun gadis berambut
panjang itu bukan anak kandungnya, Bu Naryo begitu sayang dengan Putri, dan tak
ingin Putri lepas dari genggamannya.
Suatu hari, ada seseorang
yang datang ke panti itu, dan menginginkan Putri menjadi anaknya. Sayang, orang
tersebut bukannya merawat Putri dengan penuh kasih seperti yang dilakukan Bu
Naryo, ia malah meletakkan gadis mungil tanpa tangan itu di dalam sebuah kardus,
dan meletakkannya di pinggir jalan untuk mengumpulkan uang hasil belas kasihan,
alias mengemis.
Di sepanjang hidupnya,
Putri pernah tertidur beralaskan kardus, berselimut debu, dan bercahayakan
panas sinar matahari. Dan belum tentu, semua orang mampu bila dihadapkan dengan
hal seperti ini. Termasuk Anda!
Tuhan memang memiliki
caranya sendiri untuk menyelamatkan nyawa gadis berhati suci ini. Pihak panti
asuhan menemukan Putri di jalan, dan menyelematkannya, lalu merawat Putri
kembali.
Di tangan orangtua
angkatnya, Bapak dan Ibu Naryo, Putri tumbuh menjadi anak perempuan yang
berbeda dan memiliki kelebihannya sendiri. Ia lincah dengan kedua kakinya, ia
mampu menulis walaupun tidak memiliki kedua tangan, memakai baju tanpa bantuan
siapa pun, dan melakukan semua kegiatannya seorang diri.
Dengan kata lain, Putri
Herlina cilik adalah sosok anak perempuan yang mandiri dan tegas.
Ketika Putri Herlina duduk
di bangku Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA), ia tidak
pernah mau disiapkan meja khusus, dan tidak ingin pihak sekolah
memperlakukannya terlalu istimewa. Ia cukup duduk di sebuah kursi tambahan di
sampingnya, sebagai alas buku ketika ia mengangkat kakinya, menorehkan tinta,
dan goresan pensil sebagai bukti perjuangan hidupnya.
Sebelum disunting Reza,
Putri Herlina bekerja dan menghabiskan waktunya masih di area panti, dan
memegang jabatan sebagai administrasi di panti itu. Semua pekerjaan yang
dilakukannya pun, dikerjakan menggunakan kedua kakinya.
Di dalam tulisan Saptuari,
sang penulis menuliskan, Putri sempat bertandang ke rumahnya, dan mengabari
bahwa ia akan menikah dengan pria pujaan hatinya dalam waktu dekat. Kepada
Saptuari dan ibunya yang sudah dianggap seperti keluarga sendiri, Putri
bercerita dirinya mantap untuk dipersunting dengan kekasihnya, Reza.
Semua itu tanpa keraguan,
tanpa kebimbangan, dan memang semua ini sudah rencana indah yang disiapkan
Tuhan yang Maha Esa untuk keduanya.
Ketika Saptuari
mempertanyakan siapa jodoh dari Putri ke Bu Naryo, beliau mengatakan bahwa pria
yang berprofesi sebagai musisi itu adalah anak dari keluarga terhormat, putra
salah seorang petinggi Bank negeri ini.
Yogyakarta, 13 Oktober 2013
Bertempat di Gedung Mandala
Bakti Wanitama, kedua sejoli ini mengikat janji sehidup semati di hadapan
penghulu, dan di hadapan kedua orangtua masing-masing.
Suasana berubah haru,
ketika sang mempelai pria dengan tegas mengucapkan ijab kabul, sebagai tanda
menerima Putri Herlina menjadi pendamping hidupnya yang sah.
Diceritakan Saptuari, para
tamu yang hadir satu per satu menitikkan air matanya sebagai tanda haru,
melihat keajaiban yang terjadi di hadapan semuanya. Tak terkecuali para awak
kamera dan fotografer yang mendokumentasikan acara tersebut.
Hari itu, Tuhan membuktikan
janji-Nya. Seperti yang sering didengar, bahwa derajat semua mahluk di mata-Nya
adalah sama. Termasuk yang dialami Putri Herlina dan Reza Hilyard Soemantri.
Momen mengharukan kembali
terulang, ketika prosesi sungkeman. Dalam keadaan terbata-bata, dan dalam
keadaan memeluk Reza, sang ibu mengatakan, "Wahai anakku, engkaulah lelaki
itu. Engkaulah yang dipilih Allah untuk menemani wanita luar biasa ini.
Engkaulah yang Allah percaya duduk, berdiri, berjalan di sampingnya selamanya.
Jadikan ini sebagai ibadahmu, pahala tak berkesudahan hingga akhir hayatmu,"
kata sang ibu seperti ditulis Saptuari.
Acara sungkeman selesai,
adik-adik dari panti di mana Putri selama ini dibesarkan hadir dan berdiri
berjejer menghadap ke pelaminan. Ketika Putri menghampirinya, semua anak itu
menyalami Putri, dan memegang tangan mungil yang ada di pundak Putri.
Hari itu, di malam yang
penuh sakral dan keajaiban, anak-anak itu melepaskan sang kakak yang selama ini
menemani hari-harinya di panti asuhan, yang hidup selama belasan tahun secara
bersama-sama.
Selepas itu, Reza yang
tampak gagah dan tampan dengan busana pengantin berwarna putih, menuntun Putri
kembali ke pelaminan. Keduanya melangkah bersama, dan siap untuk membina
mahligai rumah tangga berdua.
Bila menyebut nama Reza
Hilyard sebagai musisi, masih banyak orang yang bertanya-tanya siapa dia
sebenarnya. Tapi, bila nama Soemantri disematkan di belakang kedua namanya,
mungkin sebagian orang akan menebak kalau ia adalah putra dari mantan Deputi
Gubernur Bank Indonesia (BI), Maman Husein Soemantri.
Kini, Reza telah sah
menjadi suami dari perempuan ayu, manis, soleha, tegar, serta mandiri,
kelahiran 3 Oktober 1988. Semoga, pernikahan yang dilandaskan karena cinta dan
kepatuhan terhadap perintah-Nya, senantiasa dilindungi oleh-Nya, dan semua yang
dilakukan secara bersama-sama selalu dipermudah juga oleh-Nya.
Selamat berbahagia untuk
Putri Herlina dan Reza. Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, dan
warahmah.
Saifurroyya
Sumber
: www.LIPUTAN 6.com