وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّى نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِيْنَ
مِنْكُمْ وَالصَّابِرِيْنَ
“Sungguh, Kami benar-benar akan menguji kamu sekalian agar Kami
mengetahui orang-orang yang berjuang dan orang-orang yang sabar di antara kamu
sekalian.” (QS. Muhammad : 31)
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُوْنَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ
حِسَابٍ
“Sesungguhnya, hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan
pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar : 10)
مَا يُصِيْبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ
وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا
كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
“Tidaklah seorang muslim tertimpa kecelakaan, kemiskinan, kegundahan,
kesedihan, kesakitan maupun keduka-citaan bahkan tertusuk duri sekalipun,
niscaya Allah akan menghapus dosa-dosanya dengan apa yang menimpanya itu.”
(HR. Bukhari)
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيْبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ
فَمَا سِوَاهُ إِلَّا حَطَّ اللَّهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا
"Tidak ada seorang muslim yang tertimpa cobaan berupa sakit maupun
selainnya, melainkan dihapuskan oleh Allah Ta'ala dosa-dosanya, seperti
sebatang pohon yang menggugurkan daunnya." (HR. Muslim)
مَا يُصِيْبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ شَوْكَةٍ فَمَا فَوْقَهَا
إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً أَوْ حَطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيْئَةً
"Tidak ada satu pun musibah (cobaan) yang menimpa seorang muslim berupa
duri atau yang semisalnya, melainkan dengannya Allah akan mengangkat derajatnya
atau menghapus kesalahannya." (HR. Muslim)
مَا مِنْ مُصِيْبَةٍ يُصَابُ بِهَا الْمُسْلِمُ
إِلَّا كُفِّرَ بِهَا عَنْهُ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا
"Tidak ada satu pun musibah (cobaan) yang menimpa seorang muslim, melainkan
dosanya dihapus oleh Allah Ta'ala karenanya, sekalipun musibah itu hanya karena
tertusuk duri." (HR. Muslim)
مَا مِنْ شَيْءٍ يُصِيْبُ الْمُؤْمِنَ حَتَّى الشَّوْكَةِ
تُصِيْبُهُ إِلَّا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ بِهَا حَسَنَةً أَوْ حُطَّتْ عَنْهُ بِهَا خَطِيْئَةٌ
"Tidak ada satu pun musibah (cobaan) yang menimpa seorang mukmin walaupun
berupa duri, melainkan dengannya Allah akan mencatat untuknya satu kebaikan
atau menghapus satu kesalahannya." (HR. Muslim)
عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ أَبِيْهِ سَعْدِ
بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللَّهِ أَيُّ النَّاسِ
أَشَدُّ بَلَاءً قَالَ اَلْأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الْأَمْثَلُ فَالْأَمْثَلُ يُبْتَلَى
الْعَبْدُ عَلَى حَسَبِ دِيْنِهِ فَإِنْ كَانَ فِي دِيْنِهِ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلَاؤُهُ
وَإِنْ كَانَ فِي دِيْنِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِيَ عَلَى حَسَبِ دِيْنِهِ فَمَا يَبْرَحُ
الْبَلَاءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِي عَلَى الْأَرْضِ وَمَا عَلَيْهِ
مِنْ خَطِيْئَةٍ
Dari Mush'ab
bin Sa'd dari Ayahnya Sa'd bin Abu Waqash dia berkata, Saya bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling keras cobaannya?"
beliau menjawab: "Para Nabi, kemudian kalangan selanjutnya
(yang lebih utama) dan selanjutnya. Seorang hamba akan diuji sesuai kadar
agamanya (keimanannya). Jika keimanannya kuat maka cobaannya pun akan semakin
berat. Jika keimanannya lemah maka ia akan diuji sesuai dengan kadar imannya.
Tidaklah cobaan ini akan diangkat dari seorang hamba hingga Allah membiarkan
mereka berjalan di muka bumi dengan tanpa dosa." (HR.
Ibnu Majah)
عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ دَخَلْتُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَهُوَ يُوعَكُ فَوَضَعْتُ يَدِي عَلَيْهِ فَوَجَدْتُ حَرَّهُ بَيْنَ يَدَيَّ
فَوْقَ اللِّحَافِ فَقُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللَّهِ مَا أَشَدَّهَا عَلَيْكَ قَالَ إِنَّا
كَذَلِكَ يُضَعَّفُ لَنَا الْبَلَاءُ وَيُضَعَّفُ لَنَا الْأَجْرُ قُلْتُ يَا رَسُوْلَ
اللَّهِ أَيُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلَاءً قَالَ اَلْأَنْبِيَاءُ قُلْتُ يَا رَسُوْلَ
اللَّهِ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ الصَّالِحُوْنَ إِنْ كَانَ أَحَدُهُمْ لَيُبْتَلَى
بِالْفَقْرِ حَتَّى مَا يَجِدُ أَحَدُهُمْ إِلَّا الْعَبَاءَةَ يُحَوِّيْهَا وَإِنْ
كَانَ أَحَدُهُمْ لَيَفْرَحُ بِالْبَلَاءِ كَمَا يَفْرَحُ أَحَدُكُمْ بِالرَّخَاءِ
Dari Abu
Sa'id Al-Khudri dia berkata, Aku pernah menjenguk Nabi saw. ketika beliau
sedang sakit panas, aku meletakkan tanganku dan aku mendapati panasnya terasa
hingga di atas selimut. Aku lalu berkata, "Wahai Rasulullah, alangkah
panasnya sakit yang menimpa dirimu." Beliau bersabda: "Sesungguhnya
begitulah kita, ketika dilipatgandakan cobaan bagi kita maka akan dilipatgandakan
pula pahalanya." Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah
manusia yang paling berat cobaannya?" Beliau menjawab: "Para Nabi."
Aku bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, kemudian siapa lagi?"
Beliau menjawab: "Kemudian orang-orang yang shalih, salah seorang di
antara mereka ada yang dicoba dengan kefakiran sehingga tidak menemukan kecuali
mantel untuk dia pakai, dan ada salah seorang dari mereka yang senang dengan
cobaan sebagaimana salah seorang dari kalian senang dengan kemewahan."
(HR. Ibnu Majah)
عِظَمُ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ
اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ
سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ
"Besarnya
pahala sesuai dengan besarnya cobaan, dan sesungguhnya apabila Allah mencintai
suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Oleh karena itu, barangsiapa yang ridha
(menerima cobaan tersebut) maka baginya keridhaan (Allah), dan barangsiapa
murka maka baginya kemurkaan (Allah)." (HR. Ibnu Majah)
عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ يَقُوْلُ اللَّهُ سُبْحَانَهُ ابْنَ آدَمَ إِنْ صَبَرْتَ وَاحْتَسَبْتَ عِنْدَ
الصَّدْمَةِ الْأُولَى لَمْ أَرْضَ لَكَ ثَوَابًا دُوْنَ الْجَنَّةِ
Dari Nabi saw.,
beliau bersabda: Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman: "Hai anak Adam,
jika kamu bersabar dan ikhlas saat tertimpa musibah, maka Aku tidak akan meridhai
bagimu sebuah pahala kecuali surga." (HR. Ibnu Majah)
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُصِبْ مِنْهُ
“Barangsiapa
yang dikehendaki oleh Allah menjadi orang baik maka ditimpakan musibah (ujian)
kepadanya.” (HR. Bukhari)
تَعَوَّذُوْا بِاللَّهِ مِنْ جَهْدِ الْبَلَاءِ
وَدَرَكِ الشَّقَاءِ وَسُوْءِ الْقَضَاءِ وَشَمَاتَةِ الْأَعْدَاءِ
"Mintalah
perlindungan kepada Allah dari cobaan yang menyulitkan, kesengsaraan yang
menderitakan, takdir yang buruk dan cacian musuh." (HR. Bukhari)
al-Faqier
Ila Rahmati Rabbih
Saifurroyya
03-03-15,
Kaliwungu Kota Santri