Diceritakan bahwa Syekh Abdul Qadir Al-Jailani jika melihat orang yang lebih tua, beliau mengatakan (dalam hati): “Orang ini lebih mulia dariku, dia lebih tua dan lebih banyak ibadahnya.”
Jika melihat yang lebih muda, beliau mengatakan (dalam hati): “Orang ini lebih mulia dariku, dia lebih muda dan sedikit pula dosanya.”
Jika melihat orang alim, beliau mengatakan (dalam hati): “Orang ini lebih mulia dariku, Allah swt. memberikan suatu kebaikan, sementara aku belum diberinya, berarti Allah swt. lebih mencintainya daripada kepadaku.”
Jika melihat orang bodoh, beliau berkata (dalam hati): “Orang ini lebih mulia dariku, aku memiliki ilmu, dan karena ilmu ini aku akan dimintai pertanggungjawaban, sementara orang bodoh ini tidak dimintai pertanggungjawaban karena ilmunya.”
|
Syaikh Fadhil (cucu Syaikh Abdul Qadir Jailani) mencium tangan anak kecil |
Jika melihat orang kafir, beliau berkata (dalam hati): “Orang ini lebih mulia daripada diriku, mungkin suatu saat dia akan diberi hidayah oleh Allah lalu bertaubat.”
Sementara aku, apakah aku bisa mempertahankan imanku ini sampai aku meninggal? berarti orang ini lebih mulia daripada diriku.
Wallahu A’lam
Sumber: bangkitmedia.com
ADS HERE !!!