Diriwayatkan dari ayahku, dari Abu Abdurrahman bin Abu Laits, dari Ahmad bin Ja’far al-Baghdadi, dari Abu Nadlr (Hasyim bin al-Qasim), dari Muhammad bin Fadl bin Athiyyah, dari ayahnya, dari Abdullah bin Ubaid bin Umair al-Laitsi, dia berkata: “Telah sampai kepada kami, bahwasanya Allah Ta’ala memberikan hadiah kepada Nabi Musa bin Imran berupa lima macam doa yang didatangkan langsung oleh Malaikat Jibril as. pada sepuluh hari awal bulan Dzulhijjah. Doa-doanya adalah sebagai berikut:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ ، يُحْيِي وَيُمِيتُ ، وَهُوَ حَيّ لَا يَمُوتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
أَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ، وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ ، أَحَدًا صَمَدًا ، لَمْ يَتَّخِذْ صَاحِبَةً وَلا وَلَدًا
أَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ، وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ ، أَحَدًا صَمَدًا ، لَمْ يَلِدْ ، وَلَمْ يُولَدْ ، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ ، وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ حَيّ لَا يَمُوتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
حَسْبِيَ اللَّهُ وَكَفَى ، سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ دَعَا ، لَيْسَ وَرَاءَ اللَّهِ مُنْتَهَى
Dituturkan, bahwa lima doa ini juga terdapat dalam kitab Injil. Dan sesungguhnya kaum Hawariyyin (pengikut setia Nabi Isa) bertanya kepada Nabi Isa as. tentang keutamaan doa-doa ini, kemudian Nabi Isa as. menjelaskan kepada mereka bahwa pahala dan keutamaan doa-doa ini tidak ada yang sanggup menghitungnya dikarenakan banyaknya pahala dan keutamaan yang akan didapatkan bagi orang yang membacanya pada sepuluh hari awal bulan Dzulhijjah.
Abu Nadlr (Hasyim bin Qasim) berkata: “Seseorang bercerita kepadaku, bahwa ia berdoa dengan doa-doa ini pada sepuluh hari awal bulan Dzulhijjah, kemudian ia bermimpi seolah-olah rumahnya dipenuhi dengan cahaya yang memancar dari satu sudut ke sudut yang lain”.
Riwayat Lain
Diriwayatkan dari Abu Hashin Muhammad bin Husain al-Qadhi, dari Jandal bin Waliq, dari Muhammad bin Fadhil bin Athiyyah, dari ayahnya, dari Abdullah bin Ubaid bin Umair, dari ayahnya, diceritakan: “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla memberi hadiah kepada Nabi Musa as. berupa lima macam doa yang hendaknya dibaca pada sepuluh hari awal bulan Dzulhijjah. Allah Azza wa Jalla berfirman: “Hai Musa, berdoalah dengan doa-doa ini. Karena tidak ada ibadah yang lebih dicintai Aku selain dari membaca doa-doa ini pada sepuluh hari awal bulan Dzulhijjah:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ ، يُحْيِي وَيُمِيتُ ، وَهُوَ حَيّ لَا يَمُوتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
أَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ، وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ ، أَحَدًا صَمَدًا ، لَمْ يَتَّخِذْ صَاحِبَةً وَلا وَلَدًا
أَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ، وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ ، أَحَدًا صَمَدًا ، لَمْ يَلِدْ ، وَلَمْ يُولَدْ ، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ ، وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ حَيّ لَا يَمُوتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
حَسْبِيَ اللَّهُ وَكَفَى ، سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ دَعَا ، لَيْسَ وَرَاءَ اللَّهِ مُنْتَهَى
Kemudian kaum Hawariyyin (pengikut setia Nabi Isa) bertanya kepada Nabi Isa as. tentang apa pahalanya bagi orang yang berdoa dengan doa yang pertama?. Nabi Isa menjawab: “Barangsiapa yang membaca doa yang pertama sebanyak 100 kali, maka tidak ada seorang pun dari penduduk bumi yang beramal melebihi amalnya pada hari itu, dan dia dicatat menjadi orang yang banyak beribadah dan berbuat baik pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang membaca doa yang kedua sebanyak 100 kali, maka seolah-olah dia sudah membaca Taurat dan Injil 200 kali, dan dia memperoleh pahala membacanya.”
Nabi Isa as. berkata: “Wahai Jibril, apa pahalanya membaca doa yang kedua?”. Malaikat Jibril menjawab: “Tidak ada yang sanggup memikulnya satu huruf pun dari Taurat dan Injil. Bahkan penduduk langit tujuh dari bangsa malaikat hingga aku yang diutus di dalamnya bersama Hazaqil pun tidak sanggup memikulnya, walaupun aku yang bertugas menurunkan wahyu kepada para nabi, dan aku dijadikan lebih kuat.
Nabi Isa bertanya: “Mengapa Hazaqil?”. Malaikat Jibril menjawab: “Karena ia adalah hamba yang pertama membaca, ‘لا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلا بِاللَّهِ’ tidak ada daya dan kekuatan kecuali lantaran Allah”.
Nabi Isa as. melanjutkan, “Dan barangsiapa berdoa dengan doa yang ketiga sebanyak 100 kali, maka dicatat baginya 10 ribu kebaikan, dihapus 10 juta kesalahannya, diangkat baginya 10 juta derajat, dan 70 ribu malaikat dari langit mengangkat tangannya seraya bershalawat (memintakan ampun) bagi orang yang membacanya.”
Nabi Isa bertanya, “Tidakkah para malaikat bershalawat kecuali kepada para nabi?”. Malaikat Jibril menjawab, “Sesungguhnya, shalawat itu bagi orang yang beriman kepada apa yang dibawa para nabi dan tidak mengganti pahala yang juga diberikan kepada para nabi”.
Nabi Isa as. melanjutkan, “Dan barangsiapa yang berdoa dengan doa yang keempat sebanyak 100 kali, maka malaikat akan mempertemukan dan menghadapkannya di hadapan Allah Yang Maha Tinngi Azza wa Jalla, kemudian Allah Azza wa Jalla memandang orang yang membaca doa yang keempat tersebut. Dan barangsiapa yang dipandang Allah Ta’ala, maka ia tidak akan celaka”.
Nabi Isa as. bertanya, “Wahai Jibril, apa pahalanya membaca doa yang kelima?”. Malaikat Jibril menjawab, “Itu adalah doaku dan tidak diizinkan bagiku untuk menjelaskannya kepadamu”.
Wallahu A’lam
Sumber: Kitab Tanbihul Ghafilin