Di antara keutamaan surah Ali Imran terdapat ayat-ayat yang memiliki keutamaan khusus, seperti ayat berikut ini :
قُلِ اللّٰهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَآءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَآءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَآءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَآءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ . تُوْلِجُ اللَّيْلَ فِى النَّهَارِ وَتُوْلِجُ النَّهَارَ فِى اللَّيْلِ وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَآءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas).” (QS. Ali Imran : 26 - 27)
Mu’adz bin Jabal, salah seorang sahabat Nabi saw., pernah tertinggal shalat Jum’at bersama Rasulullah saw. Tatkala Rasulullah saw. menanyakan sebab ketertinggalannya, Mu’adz menjawab, “Wahai Rasulullah, aku mempunyai hutang 40 dirham kepada Yohanna, seorang Yahudi. Ia menghadangku di depan pintu (memaksa agar hutangnya segera dibayar), sehingga aku tidak dapat keluar (untuk shalat Jum’at) bersama engkau.”
Rasulullah saw. bertanya, “Sukakah engkau bila hutang-hutangmu lunas, wahai Mu’adz?.”
Mu’adz menjawab, “Tentu, wahai Rasulullah.”
Rasulullah saw. lalu bersabda, “Bacalah :
اَللّٰهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَآءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَآءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَآءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَآءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ . تُوْلِجُ اللَّيْلَ فِى النَّهَارِ وَتُوْلِجُ النَّهَارَ فِى اللَّيْلِ وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَآءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas).”
Kemudian, berdoalah kepada Allah swt. : “Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang di dunia dan akhirat. Engkau memberikan apa yang Engkau kehendaki dan tidak memberikan apa yang Engkau kehendaki. Lunaskanlah hutangku.”
Selanjutnya, Rasulullah saw. melanjutkan sabdanya, “Seandainya engkau mempunyai hutang berupa emas sepenuh bumi, niscaya akan terbayar.”
Mu’adz bin Jabal pun melaksanakan perintah Rasulullah saw. Tak lama kemudian, keadaan ekonominya membaik dan mampu melunasi semua hutang-hutangnya. Ia bahkan dapat membantu meringankan beban orang lain yang menghadapi kesulitan dan terlilit hutang.
Wallahu A’lam
Sumber : Ensiklopedia Al-Qur’an
ADS HERE !!!