Sebagaimana diketahui bahwa Ubay bin Ka’ab adalah salah seorang sahabat dekat Nabi saw. Ia meriwayatkan banyak hadits, terutama yang berkaitan dengan keutamaan surah-surah dan ayat-ayat Al-Qur’an. Dialah sahabat yang dipercaya seluruh mufassir (ahli tafsir) dan para ulama tanpa terkecuali.
Ka’ab adalah ayah dari sahabat Ubay bin Ka’ab. Ia juga seorang sahabat Nabi saw. Ka’ab pernah bercerita kepada Ubay, anaknya, tentang hikayat berikut. Hikayat ini pernah disebutkan Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya. Hadits ini juga diriwayatkan sejumlah perawi hadits lainnya. Hikayat berikut ini sepenuhnya berpijak pada riwayat yang dituturkan oleh Ubay bin Ka’ab dari ayahnya.
Alkisah, Ka’ab memiliki lumbung untuk menyimpan kurma dan bahan makanan lainnya. Ia melihat bahwa isi lumbungnya semakin hari semakin berkurang.
Suatu malam, Ka’ab melihat sebuah bayangan menyusup memasuki lumbung miliknya. Melihat bayangan itu, Ka’ab membututinya dari belakang. Ternyata, ia menjumpai seekor binatang yang mirip anak baru baligh. Ia ragu perihal makhluk tersebut dan bertanya, “Siapa kamu?”. Makhluk itu tidak menjawab. Ka’ab bertanya lagi, “Siapa kamu, jin atau manusia?”. “Jin” jawab makhluk itu. Ka’ab ingin membuktikan pengakuannya, sebab mungkin ia adalah pencuri biasa yang mengaku sebagai jin agar dirinya takut dan kemudian lari.
“Tengadahkan tanganmu supaya aku bisa memberikan sesuatu kepadamu,” kata Ka’ab. Makhluk itu pun menengadahkan tangannya. Ternyata, tangannya berbulu anjing. “Sesungguhnya jin mengetahui secara pasti bahwa tidak seorang pun di antara mereka yang lebih keras,” kata jin itu mengancam. Ancaman jin tersebut sama sekali tidak memengaruhi Ka’ab, karena ia membaca bacaan berikut :
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ . اَعُوْذُ بِاللهِ مِنْكَ وَمِنْ جَمِيْعِ الشَّيْطَانِ مِثْلِكَ
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Aku berlindung kepada Allah darimu dan dari semua setan sepertimu.”
Jin anjing itu berkata, “Aku mendengar bahwa engkau adalah seorang yang suka bersedekah kepada kaum fakir miskin. Karena itu, aku ingin membinasakan makananmu”. Ka’ab bertanya, “Apakah kamu mengetahui sesuatu yang melindungi kami dari (kejahatan)mu?”. Jin anjing itu menjawab sambil menangis, “Ya, ayat kursi. Aku meminta kepadamu untuk bersumpah kepada Allah. Biarkan aku pergi dulu dan bacalah ayat kursi itu. Sebab, tidak seorang pun dari (bangsa) kami yang sanggup mendekati rumahmu”.
Akhirnya, Ka’ab melepaskan jin anjing itu dan segera membaca ayat kursi. Sejak kejadian itu, tidak ada satu jin pun yang bisa mendekati rumahnya dengan lantaran bacaan ayat kursi.
Wallahu A’lam
Sumber : Ensiklopedi Al-Qur’an
ADS HERE !!!