Alkisah, pada zaman Nabi Musa as. ada seorang ulama besar yang bernama Bal’am. Ia dikenal memiliki asma Allah (nama Allah) yang paling rahasia. Sampai-sampai Nabi Musa as. pun tidak mengetahui asma tersebut. Jika asma tersebut dibacakan, maka dapat dipastikan apapun permintaan Bal’am kepada Allah swt. akan dikabulkan.
Suatu hari, Nabi Musa as. mendapat wahyu dari Allah swt. untuk mendatangi kampung yang didiami oleh Bal’am. Nabi Musa as. diperintahkan oleh Allah swt. untuk menarik zakat orang-orang kaya di kampungnya Bal’am. Namun, sebelum Nabi Musa as. datang ke kampung Bal’am itu, orang-orang kaya yang kikir di kampung itu sudah mendengar kabar akan datangnya Nabi Musa as. untuk menarik zakat. Akhirnya, orang-orang kaya yang kikir di kampung itu bersepakat untuk menghadap ke kediaman Bal’am dengan mengiming-imingi harta benda (uang suap). Mereka meminta kepada Bal’am supaya Nabi Musa as. tidak jadi ke kampungnya dan memakai asma Allah yang paling rahasia itu. Alangkah kagetnya mereka, karena Bal’am menolak dengan tegas permintaan mereka itu. Dengan tidak menyerah begitu saja, mereka membujuk Bal’am agar mau memakai asma rahasia itu untuk mencegah datangnya Nabi Musa as. Setelah kedatangan yang ketiga kali, tak disangka, istri Bal’am mendengar pembicaraan suaminya dengan orang-orang kaya yang kikir itu. Istri Bal’am pun terbujuk oleh banyaknya uang suap yang akan diberikan oleh orang-orang kaya yang kikir di kampung itu. Dengan berat hati, Bal’am pun kalah oleh rayuan istrinya sehingga ia menuruti kemauan orang-orang kaya yang kikir itu. Setelah Bal’am terbujuk oleh rayuan istrinya. Akhirnya ia memakai asma Allah yang paling rahasia untuk mencegah kedatangan Nabi Musa as.
Dalam perjalanan menuju ke kampung Bal’am, Nabi Musa as. benar-benar tersesat jalan sehingga beberapa kali melewati jalan yang sama di dalam hutan. Nabi Musa as. pun menduga bahwa ada seseorang yang berdoa kepada Allah swt. agar beliau tersesat dan mengurungkan niatnya untuk menariki zakat orang-orang kaya di kampung Bal’am. Dalam hatinya Nabi Musa as. bergumam, “
Siapa lagi kalau bukan Bal’am yang memakai asma Allah yang paling rahasia”. Nabi Musa as. pun bermunajat kepada Allah swt. “
Jika Engkau masih menganggap aku sebagai utusan-Mu maka hukumlah orang yang menyesatkan jalanku dengan asma-Mu”. Akhirnya Allah swt. mengazab Bal’am dengan menjulurkan lidahnya sampai bermeter-meter hingga meninggal dunia dalam keadaan su’ul khatimah.
Wallahu A’lam
al-Faqier Ila Rahmati Rabbih
Saifurroyya
Kaliwungu Kota Santri
NB : Jika ada kesalahan atau kekeliruan dalam penulisan kisah ini mohon diluruskan
ADS HERE !!!