Suatu hari Imam Ali Zainal Abidin Assajad bin Husein bin Ali bin Abu Thalib sedang di majlisnya. Tiba tiba datang orang yang tidak punya sopan-santun masuk ke depan sambil melirik ke arah Imam Ali Zainal Abidin dan langsung berbicara: “Tahukah kalian bagaimana cara yang benar mengerjakan shalat?”
Orang di Majlis marah melihat tamu tak diundang ini dan berdiri untuk memberikan pelajaran. Namun Imam Ali Zainal Abidin melarang dan menenangkan. Imam Ali Zainal Abidin berkata: “Duduk dan tenangkan diri kalian!”
Kemudian Imam Ali Zainal Abidin menengok ke arah orang tersebut dan berkata: “Aku tahu bagaimana mengerjakan shalat yang engkau maksudkan itu!”
Orang itu berkata: “Ada berapa perkara yang diwajibkan atasmu?”
Imam Ali Zainal Abidin menjawab: “Tujuh perkara, yaitu; kesucian, menutup aurat, tempat sujud yang suci, mengetahui waktu, mengetahui Jumlahnya, pakaian harus suci, dan menghadap Kiblat”.
Orang itu bertanya lagi: “Dengan niat apa keluar rumah?
Imam Ali Zainal Abidin: “Dengan niat berziarah!”
Orang itu berkata: ” Dengan niat apa ketika anda masuk ke Masjid?”
Imam Ali Zainal Abidin: “Niat ibadah!”
Orang Asing itu berkata lagi: “Dengan niat apa anda kerjakan shalat?”
Imam Ali Zainal Abidin: “Dengan niat berpindah dan khidmat khusyu’ menghadap Allah!”
Orang itu bertanya lagi : “Dengan niat apa anda ketika niat berkhidmat itu?”
Imam Ali Zainal Abidin: ”Dengan niat sebagai Abd atau hamba yang menghamba, bertauhid mengakui Ke-Tuhanan-Nya dan mengesakan serta menyucikan Allah sebagai satu-satunya Zat yang layak untuk disembah!”
Orang itu bertanya lagi: “Dengan cara apa anda menghadap Kiblat?”
Imam Ali Zainal Abidin: “Dengan tiga wajib dan tiga Sunah, Menghadap Kiblat, Niat,dan Takbiratul Ihram. Ketiga pekerjaan ini hukumnya wajib dan mengangkat tangan hukumnya sunah!. Jumlah takbir ini seluruhnya 90 dan lima dari padanya bersifat wajib sedangkan sisanya Sunah!”
Orang itu bertanya lagi: “Apa argunen shalatmu?
Imam Ali Zainal Abidin: “Saat kita berdiri mata melihat tempat sujud sedang selanjutnya sesuai yang tadi telah aku jelaskan!”
Orang itu bertanya: “Apa tahrim (penghormatan) shalat itu?
Imam Ali Zainal Abidin: “Takbir!”
Orang itu bertanya lagi: “Apa tahlil shalat itu?”
Imam Ali Zainal Abidin: “Salam!”
Orang itu bertanya lagi: “Apa dasar penyebab diterimanya shalat itu?
Imam Ali Zainal Abidin: “Mengetahui hak-hak wilayah Kami, Yaitu; mencintai kami dan menolak musuh-musuh kami”
Orang itu bertanya: “Luar biasa! Tak satupun ada alasanku yang menyalahkan apa yang anda berikan padaku”.
Lalu ia pergi keluar dan berkata: “Sungguh, Allah Maha Mengetahui dimana dan kepada siapa Dia harus menempatkan wujud amanat Risalah-Nya”
Setelah itu orang-orang di majlis bertanya: “Siapa orang luar biasa itu wahai Imam?”
Imam Ali Zainal Abidin berkata: “Nabi Khidir!”
Dikutip dari kitab dari Sirr Asholah Qosim Zad min al Bihar
Sumber: bangkitmedia.com
ADS HERE !!!