يا وَلَـدِي، إِنْ مَلكْـتَ عَقْلًا حَقيقيّـًا مَا مِلْـتَ إلـى الدُّنْيـا وَاٍنْ مَالَـتْ لَـكَ لأنـَّها خائِنَـةٌ كَذَّابَـةٌ تَضْحَـكُ على أهْلِهَـا، مَنْ مَـالَ عَنْها سَلِـمَ منْـها، وَمَنْ مَـالَ إلَيْـها بـُلِـيَ فيـهـا. هِـيَ كَالحَيـَّةُ لَيـِّـنٌ لَـمْسُهَـا قَاتِـلٌ سُمـُّها، لَذَّاتــُهَـا سَريعَـةُ الزَّوالِ وَأيَّامُــها تَمْضـي كَالخَـيَـالُ، فَاشْغِلْ نَفْسـكَ فيهـا بتَقْـوَى اللهِ وَلا تَغْـفَلْ عَنْ ذِكْـرِهِ تـعَـالَـى
Wahai anakku, seandainya engkau memiliki akal yang hakiki, maka tidak mungkin engkau akan condong berlebihan terhadap dunia, walaupun mungkin dunia condong kepadamu. Karena dunia adalah pengkhianat dan tukang bohong, ia selalu menertawakan orang-orang yang mencintainya. Barangsiapa yang menjauhinya maka dia akan selamat, sebaliknya barangsiapa yang condong mencintainya, maka dia akan terkena musibah karenanya. Dunia diibaratkan sebagai seekor ular yang gemulai jalannya, namun bisanya mematikan. Kenikmatannya mudah sirna, hari-harinya berlalu bagaikan khayalan. Maka sibukkan dirimu dengan bertakwa kepada Allah Ta’ala, janganlah lalai untuk mengingat-Nya walau sesaat.
يا وَلَــدي، إِنْ تَعَـلـَّمْتَ وَسَمِعْـتَ نَقْلاً حَسَـنًـا فاعْــمَلْ بـهِ وَلا تَـكُنْ مِنَ الَّذيــنَ يَعْلَمـونَ وَلا يَعْـمَلونَ. وَالعَـجَـبُ مِمَّنْ يَعْـلَـمُ أنَّـــهُ يَـمُـوتُ كَيْـفَ يَنْـسَـى الـمَوْت، وَالعَـجَـبُ مِمَّنْ يَعْـلَمُ أنَّهُ مُفــارِق الدُّنْيـا كَيْفَ يَنْـكَبُّ عَليْها وَيَقْـطَـعُ أيَّـامـَهُ بِـمَحـَبَّـتِـها. ضَيَّعْـتُـمُ الأوْقاتَ باللَّهْـوِ وَالنِّـسْـيَـانِ وَقَـطَعْـتُـمُ الأيَّـامَ بالغَفْـلَـةِ وَالعِصْيَـانِ، مِـزاحُكُمْ مزاحَ مَنْ أَمِـِنَ النَّدامَةَ وَلَهْـوُكُـمْ لَهْـوُ مَنْ لَمْ يَسْمَـعُ بيَـوْمِ القِـيَـامَـةِ، كَأنَّـكُم إلى الـقُـبُورِ لا تَنْـظُـرونَ وَبِمَـنْ سَكَنَـهَـا لا تَعْـتَـبِـرُون
Wahai anakku, jika engkau belajar serta mendengar ucapan yang benar, maka ikutilah. Jangan engkau seperti orang-orang yang berilmu tapi tidak mau mengamalkannya. Sungguh aneh orang yang tahu bahwa dirinya akan mati namun lupa akan kematian tersebut. Sungguh aneh orang yang tahu bahwa dirinya akan berpisah dengan dunia namun dia tetap saja mencintainya. Kalian habiskan waktu dengan gurauan dan kelalaian, kalian isi hari-hari dengan khilaf dan maksiat. Lelucon kalian seolah seperti lelucon orang yang aman dari nelangsa. Gurauan kalian seperti gurauan orang yang tidak akan mendengar hari kiamat. Kalian seolah-olah tidak akan melihat kubur, dan tehadap orang yang menempatinya kalian seolah tidak mempedulikan.
يا وَلَـدِي، مَــا أَكَلْـتَــهُ تـُفْـنِيـهِ وَمَـا لَـبِسْـتَـهُ تـُبْـليـهِ وَالرُّجُــوعُ إلـى اللَّـــهِ حَتْـمٌ مَقْـضِـــيٌّ وَفـراقُ الأحِـبَّـةِ وَعْـدٌ مَأْتِـيٌ، الدُّنْـيَـا أَوَّلُـهـا ضَعْـفٌ وَفُـتُـور وَآخِــرُهَـا مَـوْتٌ وَقُــبُــور
Wahai anakku, apa yang kau makan akan habis, apa yang kau pakai akan rusak, sedangkan kembali pada Allah adalah keharusan yang menuntut, dan berpisah dengan yang dicintai adalah janji yang pasti tiba. Dunia awalnya lemah dan asing, sedang akhirnya adalah mati dan kuburan.
Sumber : dakwah.web.id
ADS HERE !!!