Qiyamul-lail merupakan media komunikasi seorang muslim dengan Rabb-nya. Ia dapat merasakan kelezatan dikala berdoa, beristighfar, bertasbih, memuji dan bermunajat kepada penciptanya. Dengan demikian, ia akan mendapatkan kemudahan dari Allah dalam semua aspek kehidupannya, baik pribadi, keluarga, masyarakat maupun negara. Begitu pula dalam aspek dakwah, pendidikan, ekonomi, sosial, budaya dan politik. Ia akan dekat dengan Tuhannya, diampuni dosanya, dihormati sesama dan menjadi penghuni surga yang disediakan untuknya.
Orang yang istiqamah mengerjakan qiyamul-lail pasti dicintai dan dekat dengan Allah. Dalam sebuah Hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad bin Hanbal, Rasulullah bersabda, “Lazimkan dirimu untuk shalat malam, karena shalat malam adalah tradisi orang-orang shalih sebelummu, dan dapat mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit dan pencegah dari dosa”.
Dari sini dapat dipahami bahwa qiyamul-lail, selain dapat medekatkan diri kepada Allah, juga dapat mencetak keshalihan dan menyelamatkan badan dari penyakit dan batin dari lumuran dosa.
Dari Sahal bin Sa’ad ra., ia berkata: “Malaikat Jibril datang kepada Nabi, lalu berkata: ‘Wahai Muhammad, hiduplah sebebas-bebasmu, karena akhirnya kamu akan mati. Berbuatlah sekehendakmu, karena pasti akan mendapatkan balasan. Dan cintailah orang yang engkau mau, karena kamu pasti akan berpisah. Kemuliaan orang mukmin dapat diraih dengan melakukan salat malam dan harga dirinya dapat ditemukan dengan tidak meminta tolong kepada orang lain’.”
Seseorang yang ingin mulia di sisi Allah dan di sisi manusia hendaknya membiasakan qiyamul-lail. Tapi hal ini bukan pekerjaan mudah. Tidak semua orang bisa melakukannya. Hanya beberapa orang yang mendapatkan taufiq dari Allah yang bisa dengan mudah melakukannya. Mereka itu adalah orang-orang yang bisa melakukan tips-tips yang mempermudah untuk melakukan qiyamul-lail.
Beberapa tips agar kita mudah melakukan qiyamul-lail, di antaranya adalah:
1.) Tidak banyak makan
Sebagian ulama berkata kepada murid-muridnya, “Wahai murid-murid! Janganlah kalian memperbanyak makan, karena banyak makan akan menyebabkan banyak minum. Banyak minum akan menyebabkan kantuk dan banyak tidur. Banyak tidur akan menimbulkan banyak kerugian”.
2.) Tidak melakukan pekerjaan berat di siang hari
Aktifitas padat dapat menyebabkan tubuh menjadi lesu dan lemah. Dengan kondisi tubuh yang lemah, kita akan tidur dengan pulas, sehingga sulit untuk bangun dan melakukan qiyamul-lail.
3.) Tidur qailulah
Tidur qailulah adalah tidur sebentar di siang hari, biasanya dilakukan sebelum matahari bergeser ke arah barat dari titik istiwa’ (setelah dhuhur). Orang yang melakukan tidur qailulah kondisi tubuhnya lebih siap untuk melakukan aktifitas ibadah di malam hari.
4.) Menjaga hati
Rasulullah bersabda, “Ketahuilah, bahwa di dalam tubuh ada segumpal daging. Apabila segumpal daging itu baik, maka baik pula seluruh anggota tubuh. Apabila buruk, maka buruk pula seluruh anggota tubuh. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati. Menjaga hati agar tidak melakukan dosa dan kesalahan harus selalu kita upayakan. Karena perbuatan dosa menjadikan hati tidak baik, yang mengakibatkan tubuh kita enggan melakukan kebaikan.
Kalau kita sudah terlanjur melakukan dosa dan kesalahan, maka kewajiban kita adalah bertobat dan berusaha tidak melakukan kesalahan serupa. Sebab, satu dosa kecil saja terkadang membuat seseorang tidak bisa melakukan suatu kebaikan selama berbulan-bulan. Sufyan ats-Tsauri berkata, “Selama lima bulan, saya pernah mengalami masa-masa sulit. Saya tidak bisa melakukan qiyamul-lail sebab satu dosa yang saya lakukan.”
5. Mengetahui keutamaan qiyamul-lail
Qiyamul-lail memiliki fadhilah yang sangat banyak, baik dari tinjauan agama maupun tinjauan medis. Dari tinjauan agama, orang yang biasa melakukan shalat tahajud dijanjikan tempat dan kedudukan mulia. Orang yang biasa qiyamul-lail, esok harinya wajahnya akan tampak cerah berseri-seri. Sedangkan dari tinjauan medis, qiyamul-lail dapat membebaskan dari segala macam penyakit.
6. Menumbuhkan rasa cinta kepada Allah
Orang yang percaya bahwa ketika sedang melakukan qiyamul-lail berarti ia sedang bermunajat kepada Allah, dan bahwa Allah selalu hadir dan mengetahui segala gerak dan aktifitasnya, maka ia akan suka berlama-lama melakukan qiyamul-lail.
Abu Sulaiman berkata, “Waktu malam bagi orang yang ahli ibadah terasa lebih lezat daripada permainan bagi orang yang suka bermain-main. Seandainya tidak ada malam, niscaya saya tidak suka berlama-lama hidup di dunia”.
Dalam Shahih Muslim, diriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya di malam hari ada waktu yang mana seorang muslim bila dapat menepatinya untuk memohon kepada Allah suatu kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah akan memberikannya (mengabulkannya), dan itu berlaku setiap malam.”
Dengan melakukan tips-tips di atas, diharapkan kita bisa mudah melakukan qiyamul-lail dan selanjutnya bisa istiqamah menjalankannya. Sehingga kita bisa menjadi hamba yang shalih dan mendapatkan tempat yang mulia di sisi Allah dan makhluk-Nya. Amin.
Wallahu A’lam