1.) Semangat dalam menghafalkan Al-Qur’an dan belajar. Karena “الهمة العالية من الإيمان”, cita-cita yang tinggi dalam belajar ataupun dalam menghafal Al-Qur’an termasuk sebagian dari iman. Hendaknya kita selalu semangat dan senang dalam belajar, mengaji dan menghafal Al-Qur’an. Karena hati yang senang dan semangat yang kuat akan memudahkan kita dalam menghafalkan Al-Qur’an.
2.) Mau tirakat dan hidup sederhana. Sebab, jika nafsu manusia tidak dilatih untuk meninggalkan yang enak-enak, maka ia akan menjadi manja. Ketika seseorang menjadi manja, maka ia akan menjadi pribadi yang lemah dalam menghadapi segala hal, utamanya dalam mengalahkan nafsunya sendiri. Ketika kita bisa mengendalikan nafsu, maka akan mudah dalam menghafalkan Al-Qur’an.
3.) Ketika menghafalkan Al-Qur’an, sering-sering menghela nafas dalam-dalam. Dengan menghela nafas dalam-dalam, maka syaraf pikiran kita menjadi renggang dan rileks, sehingga bisa konsentrasi penuh dan siap dipergunakan untuk menghafalkan Al-Qur’an.
|
KH.M. Ulil Albab menerima kunjungan Syaikh Hisyam Kabbani |
4.) Ketika hendak menghafalkan Al-Qur’an, berdoa dulu dengan doa-doa yang sudah dihafal selama 5 menit untuk mengkondisikan pikiran dan hati supaya siap dalam menghafalkan Al-Qur’an. Boleh berdoa dengan menggunakan surah Al-Fatihah, Al-Ikhlas, dan doa-doa pendek lain seperti:
رَبِّ اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْ وَيَسِّرْ لِيْ أَمْرِيْ وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِيْ يَفْقَهُوْا قَوْلِي . رَبِّ زِدْنِيْ عِلْمًا
5.) Ketika menghafalkan Al-Qur’an, seyogyanya pandangan mata sejajar dengan Al-Qur’an (konsentrasi penuh). Tidak menunduk. Sebab, jika menunduk, kebanyakan ngantuk. Pandangan mata yang sejajar dengan Al-Qur’an akan membantu kita dalam berkonsentrasi dalam menghafalkan Al-Qur’an.
Sumber: bangkitmedia.com
ADS HERE !!!