Pemuda yang menemani Nabi Musa dalam perjalanannya, ialah Yusya‘ bin Nun bin Afratsim bin Nabi Yusuf as. Dia menjadi pelayan (khadim) Nabi Musa dan belajar kepada beliau. Orang-orang Arab menyebut pelayan dengan sebutan fata (pemuda). Karena yang menjadi pelayan kebanyakan adalah di kala umurnya masih muda, disamping mereka menyebut budak juga dengan sebutan fata. Demikian pula dalam sebuah hadis sahih dikatakan:
“Hendaklah seorang di antaramu mengucapkan, ‘hai pemudaku,’ ‘hai pemudiku,’ dan jangan mengatakan, ‘hai budakku laki-laki,’ ‘hai budakku perempuan’.”
Dan ini, tentu saja termasuk kesopanan syariat yang baik.
Sumber : Tafsir Al-Maraghi
ADS HERE !!!