KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani (Abah Guru Sekumpul) dikenal sosok ulama yang lemah lebut dan penuh kasih sayang. Siapa saja yang datang kepadanya, maka Abah Guru Sekumpul akan memperlakukannya dengan sebaik mungkin. Jutaan jamaah Guru Sekumpul mempunyai latar belakang yang beragam, mulai dari kalangan santri, pejabat, petani, bahkan sampai para para preman dan para wanita klub malam.
Suatu hari, pada tahun 1990, Abah Guru Sekumpul menerima tamu kurang lebih 11 orang wanita nakal yang bekerja di tempat hiburan malam. Kesebelas wanita ini bermaksud minta nasihat dan petuah dari Abah Guru. Dengan agak gemetar mereka satu persatu menceritakan kenapa mereka sampai tercebur ke dunia hitam.
Sebagian mengisahkan diri mereka terpaksa bekerja karena membiayai anak-anaknya yang masih kecil, ada yang terpaksa bekerja karena mengongkosi orangtua yang sudah tua renta, ada yang untuk menghidupi keluarga, sekolah, dan lain-lain sebagainya.
Setelah satu per satu bercerita, Abah Guru Sekumpul kemudian diam sejenak dan berkata,
“Kalian tahu? Sebenarnya pekerjaan kalian semua ini mulia”.
Spontan semua wanita ini terkejut mendengar ucapan Abah Guru dan tiba-tiba mereka menangis semua. Suasana jadi mengharukan dengan isak tangisan para wanita ini. Mereka tidak menyangka akan kata-kata yang keluar dari lisan Abah Guru yang sedemikian santun lembut sangat menyentuh ke dalam hati mereka.
Lalu Abah Guru berkata lagi: “Hanya saja kedudukannya sajalah yang salah”.
Para wanita itu makin bergetar hatinya. Isak tangis mereka masih belum mereda, bersimpuh mencari solusi hidup di hadapan Abah Guru.
|
Gus Dur dan Habib Sekumpul |
Abah Guru kemudian masuk kamar dan keluar lagi sambil membawa sesuatu sembari menyaksikan isak tangis para wanita itu. Setelah tangisan mereka mereda, Abah Guru kemudian membagi-bagikan amplop satu persatu kepada kesebelas wanita ini. Mereka yang menangis, mengambilnya sambil gemetar.
“Ini ampun pian (amplop) dari saya, lumayan dijadikan modal untuk bangun usaha. Sekarang, pulanglah ke tempat asal kalian masing-masing dan taubat yang sebenar-benarnya pada Allah, jangan kalian ulangi lagi.”
Itulah Abah Guru Sekumpul. Para wanita klub malam merasa mendapatkan cahaya hidup yang terang benderang. Abah Guru sama sekali tidak menghujat, apalagi menghina mereka. Semua diperlalukan penuh kasih sayang dan ditunjukkan jalan hidayah Allah SWT.
Sumber: bangkitmedia.com
ADS HERE !!!