Habib Saggaf bin Mahdi bin Syekh Abu Bakar bin Salim, Parung Bogor, dikenal sebagai ulama besar di Indonesia. Beliau dilahirkan di Dompu Nusa Tenggara Barat ( NTB ) pada 15 Agustus 1945, dan beliau wafat pada Jum’at, 12 November 2010 M/5 Dzhulhijjah 1431 H. pada pukul 09.15 WIB dan dimakamkan di komplek Pesantren Nurul Iman yang didirikannya di Parung Bogor.
Pada tahun 2005, Syaikh Ahmad Shiddiq, utusan Raja Abu Dhabi, Emirat Arab mengisahkan bahwa Raja Abu Dhabi sakit keras dan berobat ke berbagai tabib (dokter) namun belum juga sembuh. Syekh Ahmad Shiddiq ini menjadi utusan untuk datang ke Indonesia menemui Habib Saggaf bin Mahdi yang sudah lama dikenal oleh raja dan pemerintahan Abu Dhabi.
Dengan permintaan itu, Habib Saggaf pun mengabulkan permintaannya. Setelah selesai menepati harapan raja, beliau sebelum pulang ke Indonesia menyempatkan diri untuk umrah dan ziarah kepada sang kakek, Nabi Muhammad saw.
Saat Habib Saggaf di Ka’bah beliau hendak mencium Hajar Aswad, namun terhalang-halangi oleh kerumunan jamaah yang lain sehingga beliaupun tidak bisa mendekat pada Hajar Aswad itu. Tiba-tiba datanglah seseorang yang tinggi besar dan meletakan beliau di atas telapak tangannya lalu dihadapkan ke Hajar Aswad. Syaikh Ahmad Shiddiq (utusan Raja Abu Dhabi) menyaksiikan kejadian tersebut. Sang utusan itu melihat sang habib terbang di atas jamaah haji.
|
Habib Saggaf bersama santri-santrinya |
Selesai melaksanakan umrah, Habib Saggaf ziarah ke makam Rasulullah saw. Ketika beliau mendekati dinding kubur Rasulullah saw. beliau mengulurkan sorbannya untuk mengharap keberkahan Nabi saw. Melihat hal ini, sang opsir penjaga (muthawi’) menyeret beliau sambil berteriak: “Bid’ah!” Lalu Habib Saggaf dipukuli oleh opsir tersebut.
Tiba-tiba keluarlah Rasulullah saw. dari arah dinding kubur yang disaksikan oleh semua jamaah yang hadir waktu itu. Rasulullah saw. menampakkan nurnya yang menyelimuti Habib Saggaf.
Kemudian Rasulullah saw.mengulurkan tangannya seraya bersabda: “Saggaf, masuklah bersamaku.”
Dengan tawadhu’ Habib Saggaf menjawab: “Cukup di sini saja wahai Rasulullah, supaya sama dengan yang lainnya. Saya mengharap syafaatmu wahai Rasulullah.”
Kemudian Rasulullah saw. menjawab: “Aku beri syafaat padamu wahai cucuku.”
Inilah secuil kisah karomah Habib Saggaf bin Mahdi BSA yang sudah masyhur baik kalangan santri maupun masyarakat luas.
Sumber: bangkitmedia.com
ADS HERE !!!