Sosok ulama adalah pewaris para Nabi. Dari ulama, manusia mengenal makna dan nilai dari ajaran Nabi Muhammad SAW. Makanya, kita dianjurkan untuk selalu berdekatan dengan para ulama. Kalau dekat dengan ulama, kita juga bisa dekat ajaran yang disampaikan ulama yang tentu saja mengantarkan kita menuju hidayah Allah SWT dan cinta (mahabbah) kepada Rasulullah.
Kalau para ulama yang kita kasihi itu jauh, atau malah sudah wafat, bisa jadi kita bisa tetap bertemu mereka dalam mimpi. Kalau memang ternyata nikmat pertemuan itu hadir dalam mimpi, maka tafsirkanlah mimpi. Bagaimana menafsirkannya? Mari kita nikmati penjelasan seorang Waliyulloh Abah Guru Sekumpul Martapura.
“Apabila engkau bermimpi seorang guru (ulama) yang engkau kenal, guru itu memberikan nasihat kepada engkau di dalam mimpi tadi maka laksanakanlah. Tapi, jangan riya dan sum’ah. Jangan ingin minta lihat kepada orang lain. Jangan ingin minta didengar orang lain. Sesungguhnya jika engkau bermimpi seorang guru dan engkau tidak memberitahukannya ke orang lain, Insya Allah engkau akan dapat madad (syafat/pertolongan) dari guru itu.” Demikian kata Abah Guru Sekumpul dalam suatu kesempatan.
Sementara itu, Abah Guru Zuhdi mengatakan, “Apabila engkau bermimpi seseorang, wajah seseorang di dalam mimpi itu mirip sama orang yang kita kenal. Dan seseorang itu berkata, “AKU RASULULLAH”, maka pertanda orang itu Wali Qutub.”
Ada lagi pesan Guru Sekumpul: “Kalau kita bermimpi seorang guru dan guru itu memberikan nasihat yang tidak kita mengerti, hendaklah jangan sampai orang tahu dan jangan berkata-kata aku bermimpi guru. Nanti suatu saat kita akan tahu hikmah di balik mimpi itu.”
Itulah pesan beliau. Siapapun yang bermimpi bertemu seorang guru, jangan sum’ah. Jangan minta tangguh sama orang. Jangan minta nilai sama orang. Jangan minta puji sama orang. Tutupi sebagaimana aib kita. Suatu saat kita pasti tahu apa yang guru nasihati di dalam mimpi kita itu.
|
Guru Sekumpul bersama Gus Dur |
Yang pastinya jika kita bermimpi seorang guru apalagi guru itu ulama besar dan seorang waliyullah, pertanda kita disayangi dan dirindukan guru itu. Terkadang nasihat yang beliau sampaikan di dalam mimpi itu menjadi sulit kita pahami. Tapi suatu saat pasti kita bisa memahaminya sendiri, bukan dari orang lain. Asalkan kita cukup diam dan tutupi jika kita bermimpi seorang guru. Insya Allah kita dapat madad (pertolongan) dari guru itu.
Mudah-mudahan, berkat Rasulullah, para wali, dan orang-orang sholeh, dosa kita seumur hidup diampuni Allah, qobul segala hajat, selamat dunia akhirat, husnul khatimah, masuk surga bighoiri hisaab, terkumpul di dalam surga bersama Rasulullah, Datu Kalampayan dan Guru Sekumpul. Aamiin…!!!
Penulis: Muhammad Zainuddin bin H. Abdurrahman (santri Guru Sekumpul)
Sumber: bangkitmedia.com
ADS HERE !!!