“Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur (mu) yang telah ditentukan.” (QS. Al-An’am : 60)
Tidur serupa dengan mati hakikatnya hingga kini oleh kalangan ilmuwan masih gaib dan tidak jelas. Karena itu, setelah menyebut pada ayat yang lalu sekian macam kegaiban pada bumi ini, kini disebutnya kegaiban yang dialami manusia sehari-hari, yakni tidur, dan gaib yang akan dialami kelak, yaitu kematian. Dan Dia-lah yang mematikan, yakni menidurkan kamu di malam hari dengan menahan ruhmu secara sempurna sehingga kamu tidak sadar dan dengan demikian kamu tidak dapat melakukan kegiatan apa pun. Ayat ini menamai tidur dengan mati, demikian juga kematian seperti tersebut dalam QS. Az-Zumar/39: 42. Memang, tidur dan mati memiliki kesamaan, keduanya menjadikan manusia tidak dapat melakukan aktivitas atau gerak yang berada di bawah pilihan dan kendalinya, bahkan hubungan yang tidur terputus sama sekali dengan dunia sekitarnya.
Sebagian pengalaman tidur membuktikan adanya kehidupan pada saat kematian, apalagi sesudahnya. Bukankah, seperti dikemukakan sebagian ilmuwan bahwa tidur memiliki kesamaan dengan jaga. Ini diperkuat dengan apa yang diperkenalkan oleh ilmuwan dengan mati klinis. Dokter yang juga psikolog Amerika Serikat, Moody, mewawancarai lebih dari seratus orang yang pernah mengalami mati klinis. Walaupun informasi mereka dalam rinciannya berbeda-beda, namun pada prinsipnya sama, yaitu mereka semua merasa ketika mengalami “kematian” itu bahwa mereka bagaikan keluar dari badan mereka dan melihat tim dokter dan juru rawat mencoba mengobati dan “menghidupkan” mereka kembali, dan ketika dokter tidak berhasil, mereka dinyatakan “mati”. Mereka juga merasa membumbung melalui satu ruang yang gelap serta mendengar aneka suara, sedang di ujung ruang gelap itu mereka bertemu dengan makhluk bercahaya yang memperlihatkan kepada mereka “rekaman” hidup mereka secara detail. Lalu mereka diperintahkan untuk kembali. Setelah kembali, mereka dinyatakan hidup kembali. Peristiwa mati klinis yang terjadi berkali-kali ini, membuktikan bahwa kematian sama dengan tidur, hanya saja kematian melumpuhkan sama sekali jasmani manusia, sedang tidur tidak demikian.
Wallahu A’lam
ADS HERE !!!