“Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya: ‘Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun’.” (QS. Al-Kahf : 60)
Sebagai kosakata, Mu‘jam Alfa al-Qur'an al-Karim mengartikan, majma‘ ialah “tempat pertemuan,” dan bahrain berarti “dua lautan,” jadi “pertemuan dua lautan.” Tetapi kalangan mufassir memberi penafsiran lebih jauh yang agak berbeda. Tafsir al-Baidlawi mengatakan bahwa majma‘ al-bahrain ialah pertemuan dua lautan, Laut Persia dan Laut Tengah (Mediterania) sebelah timur. Dikatakan juga, artinya dua lautan ilmu, Musa dalam arti ilmu lahir dan Khidir ilmu batin.
Dalam ayat diatas mengutip lafadz majma’ al-bahrain yang artinya “pertemuan dua laut”. Hal ini mungkin terdapat hikmah yang dikandung di dalamnya. Karena, pada saat ayat ini diturunkan, mungkin manusia tidak ada yang menyadari makna dan nilai ilmiah yang terdapat di dalamnya.
Prof. Wiliam W Hay, ahli geologi dari Universitas Colorado, Boulder, Colorado, Amerika Serikat, menjelaskan bahwa kumpulan air di laut bukanlah laut yang homogen sebagaimana yang terlihat. Laut-laut itu agak berbeda, yang membedakan adalah kadar garam, suhu, dan berat jenis yang bermacam-macam. Jika dilihat dengan mikroskop, akan terlihat garis putih yang merupakan percampuran antara dua air laut yang berbeda. Masing-masing percampuran ini membagi dua laut yang berbeda dalam suhu, kadar garam, berat jenis, biologi laut, dan kadar oksigen yang larut.
Sedangkan Richard A. Davis, Jr. dalam bukunya Principles of Oceanography menjelaskan, “Sifat laut yang saling bertemu dan tidak bercampur satu sama lain ini telah ditemukan oleh para ahli kelautan baru-baru ini. Karena adanya gaya fisika yang dinamakan tegangan permukaan, air dari laut-laut yang saling bersebelahan tidak menyatu. Akibat adanya perbedaan massa jenis, tegangan permukaan mencegah lautan dari bercampur satu sama lain, seolah terdapat dinding tipis yang memisahkan mereka.”
Wallahu A’lam
ADS HERE !!!