“Dan Kami telah menghamparkan bumi dan Kami pancangkan padanya gunung-gunung serta Kami tumbuhkan di sana segala sesuatu menurut ukuran.” (QS. Al-Hijr : 19)
Ayat ini adalah termasuk ayat yang mengandung bukti ilmiah diantaranya yaitu gunung yang berdiri kokoh di bumi adalah berfungsi sebagai pemancang. Para ilmuwan ada yang meragukan tentang peran gunung-gunung sebagai pemancang/pasak bumi. Namun setelah sekitar pertengahan 1960-an keraguan itu kian terkikis dengan adanya penemuan yang menyingkap kenyataan, bahwa pada lapisan kerak bumi terdapat rekahan-rekahan dengan bentangan mencapai puluhan ribu kilometer berkisar 65 hingga 150 kilometer. Rekahan ini menyebabkan lapisan kerak bumi terbelah menjadi lempengan-lempengan yang saling berpisah. Karena berada di atas lapisan asthenopher yang lembek, plastis, sangat padat, dan bertemperatur tinggi, lempengan-lempengan ini seakan mengapung. Saat yang sama, arus konveksi pada asthenospher membuat lempengan-lempengan bergerak ; ada yang menjauh, ada yang bertabrakan, ada pula yang bersinggungan. Pada lempeng yang bertabrakan (interaksi konvergen) maka salah satu lempeng itu menghujam ke bawah sedangkan yang lainnya menggumpal keatas membentuk tonjolan sebagaimana yang kita lihat gunung-gunung di permukaan bumi. Panjang hujaman yang ada dibawah gunung lebih panjang dibanding ketinggian gunung yang ada pada permukaan bumi.
Ulasan diatas memperjelas akan bukti kebenaran firman Allah swt. Lempengan yang menghujam ke bawah hingga rekahan terdalam (mengakar hingga perut bumi). Hal itu menunjukkan bahwa gunung adalah sebagai pemancang, yang dibalik itu semua terdapat manfaat. Allah berfirman (QS. An-Nahl/16: 15) “Dia menancapkan gunung di bumi agar bumi itu tidak goncang bersama kamu..”
Ayat ini merupakan penjelasan dari beberapa ayat yang menguraikan tentang fungsi gunung. Berbagai arti seperti pemancang, pasak bumi disematkan tentang peran gunung dibumi tapi pada intinya sama. Kedudukan gunung-gunung pada dasarnya adalah menancap hingga ke kedalaman yang teramat dalam. Keadaan yang menancap ini memberikan peran yang bermanfaat di bumi.
Potongan ayat 15 disebutkan “menancapkan gunung di bumi agar bumi itu tidak goncang bersama kamu” gunung yang telah menancap tersebut memberikan peran besar bagi kehidupan manusia di bumi. Gunung yang menancap terdapat fungsi seperti yang telah disebutkan pada ayat “agar bumi itu tidak goncang” dari situ para peneliti menegaskan secara ilmiah tentang kebenaran itu. Gunung meredam guncangan akibat rotasi dan gerak presisi sumbu bumi. Bentuk bumi yang tidak bulat, tapi agak lonjong: menggelembung di sepanjang garis khatulistiwa dan memimpih di bagian kutubnya. Bentuk demikian disebabkan oleh gerakan rotasi bumi pada sumbunya. Bentuk bumi yang lonjong ini pula mengakibatkan gerakan rotasi bumi goyah/mirirng (seperti putaran gansing). Gerakan ini dikenal dengan kitaran presisi. Ditambah lagi, kekuatan gravitasi matahari dan bulan menyebabkan gerak rotasi bumi semakin limbung dan menimbulkan banyak guncangan.
Beberapa efek yang ditimbulkan pada penjelasan diatas memperjelas bagaimana peran gunung sangat dibutuhkan. Berkat adanya gunung yang menghujam (menancap) hingga mengakar ke perut bumi (dengan akar yang menghujam ke perut bumi 10-15 kali lipat lebih panjang ke timbang ketinggian puncaknya) menjadikan guncangan-guncangan yang ada di bumi dapat diredam sehingga rotasi bumi berlangsung relatif lebih stabil. Maka dari peran gunung di sini dapat diibaratkan seperti bola-bola timah yang mampu meredam guncangan roda mobil saat berputar.
Wallahu A’lam
ADS HERE !!!