Tahukah anda bagaimanakah sejarah demonstrasi itu dan siapakah golongan orang yang pertama kali berdemo di dalam Islam?
Dalam sejarah Islam, aksi demonstrasi pertama kali ditunaikan oleh kubu pemberontak yang ingin menggulingkan khilafah yang sah, Khalifah Sayyidina Utsman bin Affan. Adapun dalang inti dibalik aksi demonstrasi pertama tersebut ialah seorang Yahudi yang licik yang telah lama menebarkan virus kebencian di kalangan umat Islam waktu itu.
Para pendemo menuntut Amirul Mukmimin Khalifah Sayyidina Utsman bin Affan untuk mundur dari jabatannya atau kalau tidak mau maka akan mati dibunuh. Para pendemo melancarkan aksinya dengan mengepung rumah Sayyidina Utsman bin Affan dan memberikan ultimatum, mengundurkan diri atau dibunuh.
Merespon fitnah para pendemo, Sayyidina Utsman bin Affan tetap pada pendiriannya yang tidak mau menanggalkan kekhalifahannya. Beliau teringat pesan Nabi saw. yang sungguh telah diketahuinya bahwasanya nanti akan hadir fitnah yang menimpanya. Saat fitnah itu hadir, Rasulullah berwasiat supaya beliau tetap ada pada posisinya dan bersabar. Ialah hal yang mudah untuknya untuk menumpas habis para pendemo yang memberontak itu.
Sahabat-sahabat Rasulullah pun telah bersiap diri menawarkan dukungan untuk memberantas para pendemo tetapi ditolaknya. Sayyidina Utsman bin Affan tidak ingin jadi orang pertama yang menumpahkan darah di kalangan umat Islam sepeninggal Nabi saw. Beliau kembali teringat wasiat Nabi saw. untuk tetap bersabar berhadapan dengan fitnah tersebut. Beliau pun telah mengetahui dirinya nanti akan dibunuh seperti yang diberitahukan oleh Nabi saw. semasa hidup.
Seakan tidak mau kalah, para pendemo terus-menerus melancarkan aksinya melaksanakan pengepungan sampai berlanjut sampai 40 hari. Sementara Sayyidina Utsman tetap bersabar berpegang teguh pada pendiriannya yang tidak mau melawan dan tidak mau menanggalkan jabatannya. Ini ditunaikan semata-mata untuk sang kekasih yaitu Nabi saw. bukan sebab dirinya takut kepada para pendemo yang memberontak.
Sampai pada suatu hari, di akhir hari pengepungan, Sayyidina Utsman bin Affan membuka dan membiarkan pintu rumahnya terbuka. Beliau lalu duduk dan mengambil mushaf Al-Qur’an dan membacanya. Para pendemo pun menyaksikan Sayyidina Utsman yang tengah membaca Al-Qur’an melalui bilik pintu rumahnya. Peluang emas ini digunakan para pendemo untuk masuk ke dalam, sampai akhirnya menghabisi Sayyidina Utsman.
Sayyidina Utsman bin Affan gugur syahid di tangan para pendemo kaum pemberontak. Waktu itu, Sayyidina Utsman tengah berpuasa dan tengah membaca Kalam Mulia Al-Qur’an. Sang istri yang menyaksikan cepat bergegas menolong sampai akhirnya jari jemarinya pun terpotong di tangan para pendemo. Ya Allah, sungguh Engakau sudah muliakan Dzun Nurrain.
Berkata Ibnu Abbas: “Saya duduk berbarengan Rasul saw., maka datanglah Utsman bin Affan, maka Rasul saw. berkata padanya: ‘Wahai Utsman, engkau akan dibunuh saat engkau sedang membaca surah Al-Baqarah, dan darahmu akan mengenai pada ayat, FASAYAKFIIKAHUMULLAH WAHUWASSAMI’UL ‘ALIIM (Yang artinya: Maka Allah akan mencukupkan Anda semua dengan kecukupan dan Dia Maha Menguping dan Maha Mengetahui). Engkau akan dibangkitkan selaku pemimpin di hari kiamat, dan akan cemburu padamu warga Barat dan Timur, dan engkau akan memberi syafaat sebanyak rakyat Rabi’ah dan Mudharr (Rabi’ah dan Mudharr ialah 2 qabilah arab yang beberapa jumlahnya).”
Dan sekarang, aksi demonstrasi terus ada sampai sekarang, demonstrasi mengatasnamakan Islam. Sedikit-sedikit umat Islam demonstrasi. Ada problem ini dan itu, demonstrasi. Tidak suka ke orang lain, demonstrasi. Ingin menuntut sesuatu, demonstrasi. Yang lebih menakutkan lagi, berdemo seraya membawa-bawa mushaf Al-Qur’an seperti ciri khasnya kubu Salafi Mesir.
Al-Qur’an diturunkan selaku petunjuk bagi umat manusia dan orang-orang yang bertaqwa, bukan untuk dijadikan alat demo-demoan. Al-Qur’an itu untuk dibaca, dipelajari, direnungkan dan diamalkan, bukan sebagai tameng unjuk rasa. Apakah dikira dengan membawa-bawa mushaf Al-Qur’an atau simbol-simbol Islam dalam berdemo menjadikan demonstrasi itu Islami? Tidak sama sekali, yang ada bahkan sebaliknya. Islam itu suci dari hal-hal yang hina. Dahulu, Sayyidina Utsman bin Affan dibunuh waktu membaca Al-Qur’an oleh para pendemo, dan sekarang golongan Salafi berdemo seraya membawa-bawa Al-Qur’an sebagai ciri khasnya.
Ingat, Nabi saw. tidak pernah mengajarkan dan mencontohkan umatnya untuk berdemo. Tidak ada Sahabat Rasulullah pun yang pernah berdemo. Dan lihatlah bagaimana Sayyidina Utsman bin Affan lebih memilih surga berbarengan Nabi saw. dibanding merespon para pendemo. Aksi demonstrasi bahkan pertama kali diajarkan oleh kubu pemberontak yang dimotori dibelakangnya orang-orang Yahudi. Akankah umat Islam mau ikut jejak kaum pemberontak dan Yahudi? Atau ikut jejak Rasulullah dan para sahabatnya? Jawabannya ada pada umat Islam itu sendiri.
Sumber: muslimoderat.com
ADS HERE !!!