1.) Orang zuhud itu punya 3 sifat, yaitu :
a. Sedikit sekali menggemari dunia, sederhana dalam menggunakan segala miliknya, menerima apa yang ada, serta tidak merisaukan sesuatu yang sudah tidak ada, tetapi giat bekerja dikarenakan mencari rezeki adalah suatu kewajiban.
b. Pada pandangannya pujian dan celaan orang sama saja. Ia tidak bergembira ketika mendapat pujian dan tidak susah hati ketika mendapat celaan.
c. Mendahulukan ridha Allah daripada ridha manusia, merasa tenang jiwanya hanyalah bersama Allah Azza wa Jalla, dan berbahagia karena dapat mengerjakan syariat-Nya.
2.) Orang zuhud, di dalam menyikapi 7 macam kebutuhan manusia adalah :
a. Makanan
Orang zuhud makan hanya sekedar menahan lapar dan menambah kekuatan tubuhnya agar dapat melaksanakan ibadah kepada Allah, dan makan tidak sampai berlebih-lebihan.
b. Pakaian
Orang zuhud memakai pakaian hanya untuk menutupi tubuhnya, untuk menahan diri dari panas dan dingin, bukan untuk berhias, bukan untuk bermewah-mewahan, serta memakai pakaian yang sederhana, bukan pakaian yang mahal.
c. Tempat tinggal
Orang zuhud itu memilih tempat tinggal di daerah yang mudah melakukan ibadah kepada Allah, membangun rumah sederhana, tidak bermewah-mewahan, dan yang diutamakan adalah kerajinan dan kebersihan.
d. Perabot rumah tangga
Orang zuhud, perabot rumahnya adalah sekedar yang diperlukan untuk keperluan setiap hari, tidak berlebih-lebihan, apalagi untuk perhiasan.
e. Istri
Orang zuhud menikah dengan tujuan kebaikan, agar hidup tenang, dapat mengembangkan keturunan, untuk memelihara kehormatan agar tidak terjatuh ke dalam kebinasaan, dan untuk beribadah kepada Allah dikarenakan memberi nafkah istri termasuk ibadah.
f. Harta kekayaan
Orang zuhud itu selalu berusaha mencari rezeki, dan setelah memperolehnya dipergunakan sesuai dengan syariat-Nya, yaitu untuk mengembangkan agama, untuk membantu orang-orang yang membutuhkan, untuk membangun tempat-tempat ibadah, dan lain-lain. Orang zuhud tidak akan menumpuk atau menimbun harta kekayaan karena hatinya tidak lekat dengan harta kekayaan yang dimilikinya dan tidak untuk bermewah-mewahan.
g. Penghormatan
Orang zuhud tidak bergembira jika dipuji dan tidak susah jika dicela, karena semua ibadah dan gerak-geriknya adalah hanya untuk Allah semata.
3.) Wahai manusia, sekalipun kamu bersujud kepada Allah selama seribu tahun diatas bara api, kalau hatimu kamu hadapkan ke selain Dia, maka perbuatanmu itu sama sekali tidak bermanfaat bagi dirimu. Hal itu tiada berpengaruh untuk Dia. Kamu tidak akan memperoleh keuntungan sebelum kamu lenyapkan segala kebendaan dari hatimu. Mana berguna menunjukkan zuhud yang disertai hati yang tertuju pada keduniaan.
4.) Wahai hamba Allah, jika kamu memandang sesuatu dengan mata hatimu sampai batas keburukan dunia, tentu kamu mampu mengeluarkan dunia dari hatimu. Tetapi jika kamu memandang dunia dengan mata kepalamu tentu kamu terpedaya dan tertipu oleh warna-warni yang menghias keburukannya sehingga kamu pandang indah dan menyenangkan, dan sudah pasti kamu tidak akan pernah mampu mengusir rasa cinta dunia dari hati dan berzuhud di dunia, padahal dunia itu membunuhmu seperti para pembunuh. Apabila kamu merasa tentram, niscaya kamu akan mampu melihat keburukan dunia dan bahkan kamu mampu menerapkan hidup zuhud di dunia. Ketentramannya adalah kamu mampu menerima bisikan hati, berkait dengan batin dalam menahan dunia, bersifat qona’ah dan menolak dunia.
5.) Wahai hamba Allah, selagi dalam hatimu menyimpan rasa cinta dunia, kamu tidak dapat melihat sesuatupun keadaan orang-orang shaleh. Selagi kamu berdusta dan berserikat kepada manusia, tidak mungkin mata hatimu terbuka. Maka berzuhudlah kamu, jadilah mujtahid, sibukkanlah dirimu dengan disiplin tobat dan kembalikanlah segala kebutuhanmu kepada-Nya. Sesungguhnya Allah itu lebih utama daripada yang lain. Jagalah hukum-hukum syara’-Nya, biasakan bertakwa kepada-Nya.
6.) Tiada sesuatu yang dapat menyambung antara hamba dengan Allah kecuali disertai ilmu zuhud di dunia dan berpaling dengan hati memutar jiwa dan nafsu. Orang zuhud itu rela melepaskan dunia dari hati. Maka berzuhudlah kamu di dunia agar nafsumu terkendali, dan keburukan lenyap berubah menjadi kebaikan.
7.) Diantara manusia ada yang menguasai harta dunia tetapi ia tidak mencintainya, ia memiliki tetapi tidak dikuasai, menyukai tetapi ia tidak mencintai, dunia melayani tetapi ia tidak bisa dihancurkannya. Bagus sekali hatinya kepada Allah, dunia tidak pernah mampu mencelakakannya, ia rela mengeluarkan dunia tetapi dunia tak mampu mengeluarkan dirinya. Demikianlah gambaran hamba Allah yang shaleh.
8.) Jadikanlah ketenangan dihadapan-Nya melalui zuhud, memutus hubungan syahwat, wanita, dan segala sesuatu yang ada di dalamnya. Maka kamu akan diberi penglihatan dengan mata yang mulia dan memperoleh bagian tanpa terputus. Tetapi selama kamu masih merasa perlu terhadap sesuatu di sekelilingmu, kamu tetap tidak akan kedatangan sesuatu dari yang tidak terduga. Seorang ulama berkata: “Selama mengharapkan sesuatu di hadapanmu, tentu sesuatu yang gaib tidak akan datang kepadamu”.
Wallahu A’lam
Sumber: Buku Wejangan Syekh Abdul Qodir Jaelani