Allah Azza wa Jalla telah berfirman:
“Dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS. Al-Hajj: 32)
“Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya.” (QS. Al-Hajj: 29)
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman (mukmin).” (QS. Asy-Syu’ara’: 215)
“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin dan mukminah tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (QS. Al-Ahzab: 58)
Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari ra, dia berkata: Rasulullah saw. bersabda:
“Sesungguhnya termasuk mengagungkan Allah swt. adalah memuliakan orang tua yang muslim dan pengkaji Al-Qur’an yang tidak melampaui batas dan tidak menyimpang dari padanya serta memuliakan penguasa yang adil.” (Riwayat Abu Dawud dan ini hadits hasan)
Diriwayatkan dari Aisyah ra, dia berkata:
“Rasulullah saw. menyuruh kami menempatkan orang-orang dalam kedudukan mereka.” (Riwayat Abu Dawud dalam Sunan-nya dan Al-Bazzar dalam Musnadnya. Abu Abdillah Al-Hakim berkata dalam Ulumul hadits, ini hadits sahih).
Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah ra.:
“Sesungguhnya Nabi saw. mengumpulkan antara dua orang korban perang Uhud, kemudian beliau bersabda, ‘Siapa yang lebih banyak hafalan Al-Qur’annya di antara keduanya’, lalu beliau mendahulukannya masuk ke liang lahat.” (Riwayat Bukhari)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra.:
“Diriwayatkan dari Nabi saw: Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berfirman, ’Siapa yang mengganggu wali-Ku, maka Aku telah menyatakan perang kepadanya.” (Riwayat Bukhari)
Diriwayatkan dalam Shahihain (Bukhari dan Muslim) dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda:
“Barangsiapa shalat Subuh, maka dia berada dalam jaminan Allah swt. Oleh sebab itu jangan sampai kamu dituntut oleh Allah swt. atas sesuatu dari jaminan-Nya.”
Diriwayatkan dari dua imam yang agung yaitu Imam Abu Hanifah dan Imam Asy-Syafi’i ra, keduanya berkata:
“Jika para ulama bukan wali Allah swt, maka Allah swt. tidak punya wali.”
Imam Al-Hafizh Abu Qasim Ibnu Asakir rahimahullah berkata:
“Ketahuilah wahai saudaraku, mudah-mudahan Allah swt. memberikan keridhaan-Nya bagi kita dan menjadikan kita termasuk orang yang takut dan bertakwa kepada-Nya dengan takwa yang sebenarnya bahwa daging para ulama itu beracun, kebiasaan Allah swt. dalam menyingkap tabir para pencela akan terlihat dengan sendirinya. Dan siapa melecehkan para ulama, Allah swt. menimpakan bencana atasnya sebelum kematiannya dengan kematian hati.”
Allah berfirman:
“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya, takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.” (QS. An-Nur: 63)
Wallahu A’lam
Sumber: Kitab At-Tibyan fi Hamalatil Qur’an
ADS HERE !!!