Khalifah Umar bin Khaththab sangat peduli terhadap kehidupan rakyatnya. Ia sering sekali keluar malam seorang diri berkeliling kampung untuk mengetahui keadaan rakyatnya terutama rakyat kecil atau yang lemah dengan menyamar sebagai rakyat biasa. Suatu malam ia melihat cahaya api dari kejauhan. Beliau tertarik dan menunju ke situ. Di sana ia dapati seorang perempuan sedang memasak dan dikelilingi oleh beberapa anak yang menangis karena kelaparan.
Umar bertanya kepada perempuan itu, “Kenapa anak-anak itu menangis?”
Perempuan itu menjawab, “Mereka lapar.”
Umar, “Bukankah ibu sedang masak makanan?”
Perempuan, “Tidak, yang ada di periuk ini hanya air dan batu-batu kecil sekedar untuk menghibur anak-anak, sampai mereka tertidur.”
Umar, “Apakah Khalifah Umar tahu keadaan ibu seperti ini?”
Perempuan, “Ia tidak tahu, setelah diangkat menjadi khalifah dia tidak tahu keadaan kami.”
Mendengar perkataan ini, Khalifah Umar lari ke gudang Baitul Mal, lalu mengambil tepung dan minyak kemudian dibawanya sendiri dengan segera ke tempat perempuan itu. Umar memasak bahan makanan yang dibawanya tadi. Setelah selesai memasak, makanan itu diberikannya kepada ibu dan anak-anaknya.
Perempuan itu berkata, “Engkau sangat baik, engkau lebih pantas jadi khalifah daripada Umar.”
Pada suatu hari Khalifah Umar melihat seorang tua renta sedang memikul beban di pundaknya. Umar lalu menawarkan diri untuk membawakannya meneruskan perjalanan.
Setelah sampai ke tempat tujuan Umar menurunkan beban dari pundaknya lalu menyerahkan beban kepada wanita renta itu. Wanita tua renta itu pun berterima kasih dan berkata, “Sungguh engkau lebih berhak menjadi khalifah ketimbang Umar!”
Wallahu A’lam
ADS HERE !!!