Ada seorang ibu memberi nasihat pada putrinya. Ia berkata: “Peliharalah sepuluh perkara ini, niscaya kamu akan menjadi simpanan (modal). Yaitu; pertama dan kedua, mudah menerima keadaan (qana’ah), berbakti dan menaati suami.
Ketiga dan keempat, hendaknya kamu menjadikan dirimu sebagai perempuan yang selalu didambakan dan dirindukan lantaran tatapan mata dan ciumannya. Artinya, hendaknya kamu jangan sampai dilihat suamimu sebagai perempuan yang dibenci (atau perempuan yang buruk). Hendaknya suamimu tidak pernah berkasih mesra dengan dirimu kecuali dalam keadaan selalu harum melekat dalam dirimu. Kelima dan keenam, hendaknya kamu selalu menjadi perhatian sewaktu suamimu makan dan tidur. Sebab, rasa lapar itu mudah menimbulkan pemberontakan nafsu dan sulit tidur, bahkan mempermudah tumbuhnya kemarahan.
Ketujuh dan kedelapan, hendaknya kamu pandai-pandai memelihara harta dan rahasia keluarga suami yang dapat mempermalukan dirinya. Kesembilan dan kesepuluh, hendaknya kamu jangan menentang perintahnya, dan jangan suka menyebarkan rahasia suami. Karena kalau kamu menentang perintahnya akan sangat mudah menimbulkan atau meledakkan kemarahannya. Kalau kamu menyebarluaskan rahasianya berarti kamu tidak dapat dipercaya jika dia sedang tidak ada di rumah. Ingatlah baik baik, ingatlah!. Kamu jangan sekali-kali menunjukkan kegembiraan di hadapannya selagi suamimu sedang bersedih. Sebaliknya jangan berwajah cemberut selagi suamimu berwajah berbinar-binar lagi gembira.
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya seorang istri yang keluar rumah sedangkan suaminya tidak menyukainya, maka seluruh malaikat melaknatinya. Demikian pula semua barang yang dilewatinya, selain jin dan manusia. Sampai dirinya pulang kembali dan bertaubat.”
Sumber: Kitab Uqudu Lujain
ADS HERE !!!