Rasulullah saw. bersabda : “Barangsiapa bersabar atas keburukan kelakuan istrinya maka Allah swt. akan memberi pahala kepadanya seperti pahala yang pernah diberikan Allah swt. kepada Nabi Ayyub as. atas cobaan yang diterimanya. Dan barangsiapa bersabar atas keburukan kelakuan suaminya maka Allah swt. memberi pahala kepadanya seperti pahala yang pernah diberikan kepada Asiyah istri Fir’aun”.
Perlu diketahui, bahwa cobaan yang diberikan Allah swt. kepada Nabi Ayyub as. adalah terdiri dari empat macam cobaan. Meliputi; cobaan atas kebangkrutan (pailit) kekayaannya, kematian semua anak-anaknya, kerusakan pada tubuhnya dan diasingkan oleh masyarakat kecuali hanya istrinya saja yang setia menemani. Kehancuran harta kekayaan Nabi Ayyub as. terdiri dari unta, sapi, kambing, gajah, khimar (keledai). Kekayaan lain milik beliau adalah 500 hektar tanah persawahan, semuanya digarap oleh 500 orang, pada setiap orang mempunyai anak dan istri. Pengikut beliau terdiri dari 3 golongan semua telah beriman dan masih berusia muda.
Iblis yang diberikan kekuasaan oleh Allah swt. dapat naik-turun dari bumi ke langit sewaktu dikehendaki, mempunyai maksud naik ke langit. Tiba-tiba Iblis mendengar para malaikat memohon ampunan untuk Nabi Ayyub as. Saat itu juga timbullah rasa dengki di dalam hatinya. Ia memohon kepada Allah swt. : “Ya Tuhan, sekarang ini aku memang telah menyaksikan sendiri hamba-Mu, Ayyub, sangat rajin bersyukur seraya memuji kepada-Mu. Tetapi kalau Engkau memberi cobaan kepadanya tentu dia tidak akan bersyukur dan tidak pula mentaatinya”.
Allah swt. berfirman kepada Iblis: “Baik, silakan kamu menggodanya. Sekarang aku beri kekuasaan kepadamu untuk menguji Ayyub as. melalui harta kekayaannya”. Iblis pun berangkat. Ia mengumpulkan semua anak buahnya yang terdiri dari syaitan dan jin. Ia berkata kepada mereka: “Sekarang aku telah diberi wewenang untuk menguji Ayyub as. melalui hartanya.”
Lebih lanjut Iblis berkata lagi: “Ifrit, sekarang kau kuberi tugas membakar tempat penggembalaan unta-unta milik Ayyub as. dan sekaligus membunuh semua unta-unta itu. “Laksanakan!” jawab Ifrit. Iblis datang menemui Ayyub as., ketika itu beliau sedang melaksanakan shalat. Iblis berkata kepadanya: “Tempat penggembalaan unta-untamu terbakar, dan seluruh unta milikmu ikut terbakar pula.” Apa kata Nabi Ayyub as.: “Alhamdulillah, Allah swt. sendiri yang memberikan kekayaan itu kepadaku dan hanya Dia saja yang berhak mengambilnya kembali.”
Iblis tidak berhenti sampai disitu. Ia meningkat lagi pada kekayaan yang lain. Ia hancurkan semua kambing milik Nabi Ayyub as. beserta tempat penggembalaannya. Ia datang lagi ke tempat Nabi Ayyub as. seraya memberitahukan peristiwa itu. “Angin panas telah menghancurkan kebunmu, tidak ada yamg tersisa sedikitpun.” kata Iblis sehabis merusak semua kebun milik Nabi Ayyub as. Apa kata Nabi Ayyub as.: “ Alhamdulillah”. Kemudian beliau memuji Allah swt. dan menyanjung-Nya. ”
Usaha Iblis belum berhenti sampai disitu. Ia kembali menghadap Allah swt. seraya memohon agar diberi kekuasaan (wewenang) untuk menguji Nabi Ayyub as. melalui anak-anaknya. Allah berfirman: “Silakan, pergilah. Aku memberi kekuasaan penuh kepadamu untuk menguji Ayyub as. melalui anak-anaknya”. Iblis pun berangkat. Yang dituju adalah gedung (rumah) tempat anak-anak Nabi Ayyub as. berlindung di bawahnya. Gedung itu diguncang lalu hancur lebuh menindih habis anak-anak Nabi Ayyub as., semuanya mati. Iblis lalu memberitahu Nabi Ayyub as. tentang bencana yang menimpa anak-anaknya. Apa reaksi beliau?. Nabi Ayyub as. malah beristighfar memohon ampun kepada Allah swt.
Usaha Iblis tetap tidak menghasilkan apapun untuk merubah ketaatan Nabi Ayyub as. Beliau tetap taat kepada Allah swt. dan bersyukur kepada-Nya. Iblis kembali menghadap Allah swt. seraya memohon agar diberi kekuasaan (wewenang) untuk mengujinya lagi. Allah berfirman kepadanya: “Silakan. Aku beri kekuasaan kepadamu untuk menguji melalui tubuh, lisan dan akalnya. Tetapi bukan hatinya.”
Iblis segera berangkat untuk menggoda Nabi Ayyub as. Sesampai ke tempat yang dituju, ternyata beliau sedang bersujud. Iblis datang dari arah kepala beliau, lalu meniup kedua lubang hidungnya dengan sekali tiup. Seketika itu, badan Nabi Ayyub as. terasa gatal-gatal. Makin lama terasa semakin gatal. Nabi Ayyub as. menggaruk-garuk bagian-bagian tubuh yang gatal dengan ujung-ujung jemarinya. Tetapi belum juga hilang gatal-gatal itu.
Nabi Ayyub as. mencoba menggaruk-garuknya dengan kain kasar. Belum juga hilang gatal-gatal itu. Lalu menggunakan kerewang (pecahan genting) dan batu. Beliau tidak henti-hentinya menggaruk badannya hingga melepuh, sehingga bernanah dan berbau busuk. Masyarakat sekitarnya menganggap berbahaya terhadap penyakit yang sedang dialami Nabi Ayyub as. Mereka sepakat mengasingkan beliau ke luar daerah. Beliau terusir ke tempat yang kotor. Mereka membuatkan untuk beliau sebuah gubuk yang hanya ditemani istrinya yang bernama Rahmah.
Meskipun demikian istri beliau, Rahmah, selalu setia melayaninya. Ia berbuat baik sekali kepadanya. Ia perlakukan suaminya penuh kasih sayang. Kebutuhan-kebutuhan makan dan minumnya selalu diperhatikan. Kaum Nabi Ayyub as. yang mendeportasi dirinya terdiri dari tiga golongan. Namun begitu semuanya masih tetap dalam keimanan semula. Mereka tidak meninggalkan agamanya.
Sumber: Kitab Uqudu Lujjain
ADS HERE !!!