Di kalangan masyarakat Jawa tak asing nama ulama Semarang yang satu ini, Syaikh KH. Sholeh Darat. Beliau adalah ulama besar yang dituju para santri pada zamannya. Kealiman dan kewaliannya tidak diragukan lagi. Puluhan kitab telah beliau tulis. Puluhan -bahkan ratusan atau lebih- ulama telah beliau cetak. Diantara sekian banyak murid KH. Sholeh Darat adalah Syaikh Mahfudz at-Tarmasi, Syaikh Ahmad Dahlan at-Tarmasi Pacitan (yang kemudian diambil menantu dan meneruskan perjuangan beliau di pesantren Darat - Semarang), KH. Idris Jamsaren (Pendiri Ponpes Jamsaren, Solo), Hadlrotusy Syaikh KH. Hasyim Asy'ari (Pendiri Jam'iyyah Nahdlatul Ulama) dan KH. Ahmad Dahlan (Pendiri Jam'iyyah Muhammadiyyah), serta RA. Kartini (Pahlawan Nasional).
Tak disangka, ternyata sosok besar KH. Sholeh Darat pernah belajar di Kudus, tepatnya di Pondok Pesantren Damaran (sekitar belakang komplek makam Sunan Kudus). Saya tidak mempunyai data kapan pesantren ini didirikan. Yang jelas, pendirinya adalah KHR. Asnawi Sepuh.
KHR. Asnawi Sepuh adalah cicit Mbah Mutamakkin, wali keramat yang dimakamkan di Kajen-Pati. Nasab beliau ke Mbah Mutamakkin adalah KHR. Asnawi bin Nyai Ageng Mustajiroh binti Nyai Ageng Godhek binti KH. Mutamakkin.
Di Kudus KH. Sholeh Darat belajar Tafsir Jalalain kepada KHR. Muhammad Sholeh bin KHR. Asnawi Sepuh. Hal ini dicatat oleh beliau dalam kitab al-Mursyid al-Wajiz fi 'Ilmi al-Qur'ani al-'Aziz hal. 118 ketika menyebutkan guru-gurunya dan pentingnya sanad keilmuan. KH. Sholeh Darat dawuh:
“Nuli ingsun Ngaji Tafsir al-Jalalain lil 'Allamah as-Suyuthi wal Mahalli mareng SYAIKHONA AL-'ALLAMAH AZ-ZAHID KYAI RADEN HAJI MUHAMMAD SHOLEH BIN ASNAWI KUDUS, wahu kyai ngaji sangking kyai Muhammad Nur al-Madzkur lan sangking ramane, KYAI HAJI ASNAWI.”
Terjemahnya:
“Kemudian saya belajar Tafsir al-Jalalain karya al-‘Allamah as-Suyuthi dan al-Mahalli kepada Syaikhona al-'Allamah yang zuhud, Kyai Raden Haji Muhammad Sholeh bin Asnawi Kudus. Kyai tersebut belajar dari Kyai Muhammad Nur (Sepaton Semarang) yang telah disebutkan (sebelumnya), dan dari abahnya, KH. Asnawi (Sepuh).”
|
Makam KHR. Muhammad Sholeh |
KHR. Muhammad Sholeh merupakan anak dari pasangan KHR. Asnawi Sepuh dan Nganten Ayu Salamah, dzurriyyah ke-9 Sayyid Ja'far Shodiq (Sunan Kudus).
Saudara-saudari KHR. Muhammad Sholeh adalah:
1.) Raden Ayu Nyai Aminah (diantara dzurriyyah beliau adalah KH. Turaichan Adjuri)
2.) Raden Ayu Shofiyyah (nenek dari KHR. Asnawi Muda, pendiri Nahdlatul Ulama dan Madrasah Qudsiyyah)
3.) Raden Syamsuri
4.) Raden Nashuha
5.) Raden Muhammad Sufyan
Sedangkan KHR. Muhammad Sholeh sendiri merupakan mbahnya tokoh-tokoh besar di kemudian hari. Diantaranya yaitu; KH. Ahmad Sahal Mahfudz, KH. Said Aqil Siroj, dan KH. Abdul Qayyum.
Saya tidak punya banyak informasi rinci tentang guru KH. Sholeh Darat yang satu ini. Wallahu a'lam siapa saja guru dan muridnya, apa saja kitab yang beliau tulis, kapan beliau lahir dan kapan beliau wafat.
Sedikit info, terdapat tulisan -yang saya tidak bisa membacanya- pada nisan makam beliau yang terletak di selatan makam Sunan Kudus. Kemungkinan besar tulisan tersebut menginformasikan kita kapan beliau wafat.
Mungkin diantara panjenengan semua ada yang ingin sowan dan mencoba membacanya? Silahkan setelah sowan Mbah Sunan Kudus, ziarah ke Mbah KHR. Muhammad Sholeh.
Penulis: Nanal Ainal Fauz
Sumber: jaringansantri.com
ADS HERE !!!