Dalam Al-Qur’an
“ Jika Allah menolong kamu, maka tak
adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak
memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain)
dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang
mukmin bertawakkal “. (QS. Ali Imran/3: 160)
“ Siapakah yang mau memberi pinjaman
kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka
Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang
banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu
dikembalikan “. (QS. Al-Baqarah/2: 245)
“ Boleh jadi kamu membenci sesuatu,
padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu,
padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui “.
(QS. Al-Baqarah/2: 216)
“ Kehidupan dunia dijadikan indah dalam
pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang
beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di
hari kiamat. Dan Allah memberi rezki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya
tanpa batas “. (QS. Al-Baqarah/2: 212)
“ Jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi
orang-orang yang khusyu’ “. (QS. Al-Baqarah/2: 45)
“ Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat
Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah
benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang “. (QS. An-Nahl/16: 18)
Dalam Hadits
“ Sesungguhnya di antara dosa-dosa ada
yang tidak bisa dihapus (ditebus) dengan pahala shalat, sedekah atau haji namun
hanya dapat ditebus dengan kesusah-payahan dalam mencari nafkah “. (HR.
At-Thabrani)
“ Barangsiapa mengutamakan kecintaan
Allah atas kecintaan manusia maka Allah akan melindunginya dari beban gangguan
manusia “. (HR. Ad-Dailami)
“ Cintamu kepada sesuatu menjadikan kamu
buta dan tuli “. (HR. Abu Dawud dan Ahmad)
“ Tiada makanan yang lebih baik daripada
hasil usaha tangan sendiri “. (HR. Bukhari)
“ Sesungguhnya Allah Ta’ala
senang melihat hamba-Nya bersusah payah (lelah) dalam mencari rezeki yang halal
“. (HR. Ad-Dailami)
“ Sesungguhnya Allah suka kepada hamba
yang berkarya dan terampil (professional atau ahli) Barangsiapa bersusah-payah
mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di
jalan Allah Azza wajalla “.(HR. Ahmad)
“ Apabila hamba itu meninggalkan berdo’a
kepada kedua orang tuanya, niscaya terputuslah rezeki daripadanya ”. (HR. Hakim
dan ad-Dailami)
“ Sesungguhnya Allah mengampuni beberapa
perilaku umatku, yakni (karena) keliru, lupa dan terpaksa ”. (HR. Ibnu
Majah)
“ Barangsiapa masuk surga, ia
bersenang-senang dan tidak bersedih, pakaiannya tidak usang dan kemudahannya
tidak lenyap “. (HR. Muslim)
“ Dosa itu segala sesuatu yang
menggelisahkan perasaanmu dan yang engkau tidak suka bila dilihat orang lain ”.
(HR. Muslim)
“ Ya Allah, perbaikilah agamaku yang
merupakan sandaran segala urusanku. Dan perbaikilah urusan duniaku yang
merupakan tempat tinggalku,dan perbaikilah akhiratku yang merupakan tempat
kembaliku dan jadikanlah kehidupanku sebagai tambahan bagi kebaikanku dan
kematianku sebagai tempat istirahat dari segala kejelekanku ”. (HR Muslim)
“ Allah akan menolong seorang hamba,
selama hamba itu senantiasa menolong saudaranya “. (HR. Muslim)
Dalam Maqalah Ulama
“ Jika sore tiba, janganlah tunggu waktu
pagi, jika pagi tiba, janganlah tunggu waktu sore. Manfaatkan masa sehatmu
sebelum tiba masa sakitmu dan manfaatkan masa hidupmu sebelum tiba ajalmu ”. (Umar
bin Khattab)
“ Orang yang sempurna imannya tidak akan
meninggalkan suatu amalan yang dapat mendekatkan dirinya kepada Allah,
sekalipun terdapat ribuan alasan untuk meninggalkannya “. (Sayyid Abdullah
Al-Haddad)
“
Janganlah membuatmu putus asa dalam mengulang-ulang doa, ketika Allah menunda
ijabah doa itu. Dialah yang menjamin ijabah doa itu menurut pilihan-Nya padamu,
bukan menurut pilihan seleramu. Kelak pada waktu yang dikehendaki-Nya, bukan
menurut waktu yang engkau kehendaki “. (Ibnu Atha’ilah)
“
Barangsiapa memperbaiki hubungannya dengan Allah, niscaya Allah akan
memperbaiki hubungannya dengan sesama manusia “. (Sufyan bin Uyainah)
“
Apa yang Allah pilihkan bagi hamba-Nya yang beriman adalah pilihan terbaik,
meski tampak sulit, berat, atau memerlukan pengorbanan harta, kedudukan,
jabatan, keluarga, anak, atau bahkan lenyapnya dunia dan seisinya “. (Abdullah
Azzam)
“
Barang siapa tidak dicoba dengan bencana atau kesusahan, maka tidak ada sebuah
kebahagiaan pun disisi Allah “.(Ad-Dhahak)