Kisah- kisah Hikmah Ulama yang penuh makna sangat perlu dijadikan tauladan bagi kita sebagai umat Islam. Karena Ulama merupakan pewaris Para Nabi dalam mensyiarkan petunjuk dari Allah SWT. Agar Manusia pada umumnya dan Umat Islam pada khususnya, berjalan dan menjalani kehidupan sesuai aturan dan petunjuk Allah SWT sebagai Pencipta manusia.
Mencari Rizki yang halal merupakan kewajiban manusia, karena dengan mencari yang halal maka hal itu merupakan perintah langsung dari Allah SWT dan banyak bermanfaat bagi dirinya maupun yang mengkonsumsinya, khususnya keluarganya.
Kisah Hikmah Ayah
Imam Syafii Mencari Rizki yang Halal
Seorang pemuda
bernama Idris berjalan menyusuri sungai. Tiba-tiba ia melihat buah delima yang
hanyut terbawa air. Ia ambil buah itu dan tanpa pikir panjang langsung
memakannya.
Ketika Idris
sudah menghabiskan setengah buah delima itu, baru terpikir olehnya, apakah yang
dimakannya itu halal? Buah delima yang dimakan itu bukan miliknya.
Idris berhenti
makan. Ia kemudian berjalan ke arah yang berlawanan dengan aliran sungai,
mencari dimana ada pohon delima. Sampailah ia di bawah pohon delima yang lebat
buahnya, persis di pinggir sungai. Dia yakin, buah yang dimakannya jatuh dari
pohon ini.
Idris lantas
mencari tahu siapa pemilik pohon delima itu, dan bertemulah dia dengan sang
pemilik, seorang lelaki setengah baya.
“Saya telah
memakan buah delima anda. Apakah ini halal buat saya? Apakah anda
mengihlaskannya?” kata Idris.
Orang tua itu,
terdiam sebentar, lalu menatap tajam. “Tidak bisa semudah itu. Kamu harus
bekerja menjaga dan membersihkan kebun saya selama sebulan tanpa gaji,” katanya
kepada Idris.
Demi
memelihara perutnya dari makanan yang tidak halal, Idris pun langsung
menyanggupinya.
Sebulan
berlalu begitu saja. Idris kemudian menemui pemilik kebun.
“Tuan, saya
sudah menjaga dan membersihkan kebun anda selama sebulan. Apakah tuan sudah
menghalalkan delima yang sudah saya makan?”
“Tidak bisa,
ada satu syarat lagi. Kamu harus menikahi putri saya; Seorang gadis buta, tuli,
bisu dan lumpuh.”
Idris terdiam.
Tapi dia harus memenuhi persyaratan itu.
Idris pun dinikahkan
dengan gadis yang disebutkan. Pemilik menikahkan sendiri anak gadisnya dengan
disaksikan beberapa orang, tanpa perantara penghulu.
Setelah akad
nikah berlangsung, tuan pemilik kebun memerintahkan Idris menemui putrinya di
kamarnya. Ternyata, bukan gadis buta, tulis, bisu dan lumpuh yang ditemui,
namun seorang gadis cantik yang nyaris sempurna. Namanya Ruqoyyah.
Sang pemilik kebun tidak rela melepas Idris
begitu saja; Seorang pemuda yang jujur dan menjaga diri dari makanan yang tidak
halal. Ia ambil Idris sebagai menantu, yang kelak memberinya cucu bernama
Syafi’i, seorang ulama besar, guru dan panutan bagi jutaan kaum muslimin di
dunia.
Baca Juga :
Kisah Hikmah, KetikaImam Syafi'i Tidak Qunut
KisahHikmah, Pembelaan Hasan al-Bashri kepada Rakyat
Kisah Hikmah, ToleransiHasan Basri Bertetangga Nasrani
ADS HERE !!!