Saat itu, ada seorang pemabuk berat yang sudah sulit hidupnya. Sehari-hari mabuk dan melakukan maksiat selalu dijalani. Tak menentu arah hidupnya, tak jelas tujuan masa depannya.
Suatu hari, pemabuk itu mendengar kehebatan seorang Guru Sekumpul. Akhirnya datanglah ia ke pengajian Guru Sekumpul, satu minggu sekali.
Entah mengapa si pemabuk itu akhirnya menyadari kesalahan dan dosa-dosanya. Hidayah Allah datang bersama dengan cintanya ikut ngaji di Sekumpul.
Tahun 1999 pemabuk itu pergi haji. Saat di Makkah pemabuk itu bertemu dengan Guru Sekumpul. Padahal tahun itu Guru Sekumpul tidak melaksanakan ibadah haji dan sibuk ngaji di Sekumpul dan sekitarnya. Tentu saja si pemabuk itu kaget dan mengusap-usap matanya, seolah tak percaya. Apakah benar itu Guru Sekumpul?.
Setelah pulang haji mantan pemabuk ini sowan kepada Guru Sekumpul. Sowannya kali ini ingin minta doa dan amalan untuk kebaikan hidupnya. Belum sampai mengatakan sesuatu, Guru Sekumpul sudah berkata: “Kamu, saya angkat menjadi anak dunia akhirat.”
Itu pertama kali ia bertatap muka dengan Guru Sekumpul. Karena sepanjang ikut ngaji ia tidak pernah salaman dan bertatap muka dengan Guru Sekumpul. Selain diangkat anak dunia akhirat, Guru Sekumpul juga berpesan agar ia selalu mencintai ulama dan para wali Allah.
|
Guru Sekumpul dan Gus Dur |
Setelah itu, mantan pemabuk itu baru mengisahkan apa yang ia alami di Makkah dan melihat Guru Sekumpul di sana.
Mendengar kisah mantan pemabuk itu,. Guru Sekumpul berkata : “Kalau Allah menghendaki pasti jadi.”
Setelah itu Guru Sekumpul hanya tersenyum dan mantan pemabuk itu bergetar hatinya. Mantan pemabuk itu bernama Haji Sulaiman asli Amuntai yang sekarang tinggal di Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Sumber: bangkitmedia.com
ADS HERE !!!