KH.M. Arwani Amin atau Mbah Arwani adalah sosok ulama besar dari Kudus. Beliau dikenal sebagai sosok ulama yang ‘alim ‘allamah. Disamping menguasai berbagai cabang ilmu syari’at, ilmu Al-Qur’an, ilmu thariqat hingga ilmu hakikat (tasawuf).
Pada waktu beliau mondok di Tebuireng, Jombang, beliau diminta oleh Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari untuk membantu mengajar para santri. Karena Kiai Hasyim Asy’ari mengetahui kemampuan dan kealiman beliau.
Begitu pula sewaktu mondok di Krapyak, Yogyakarta dibawah asuhan KH. Munawwir, beliau juga diminta oleh Kiai Munawwir untuk membantunya mengajar para santri. Karena Kiai Munawwir tahu akan kemampuan dan kealiman beliau dalam ilmu syariat. Bahkan beliau adalah santri pertama yang diminta oleh Kiai Munawwir untuk mengajar para santri. Dan ilmu yang diajarkan beliau kepada santri-santri Krapyak adalah ilmu syariat.
Maka, tidaklah mengherankan jika Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari (Pendiri NU) dan KH. Munawwir Krapyak pernah meminta beliau untuk dijadikan menantu. Akan tetapi beliau tidak berkenan karena orangtuanya tidak merestuinya.
|
KH. Hasyim Asy'ari |
Walaupun demikian, hubungan beliau dengan kedua gurunya itu tetap terjalin dengan baik hingga wafatnya. Bahkan menjelang wafat, Kiai Munawwir pernah mengundang beliau untuk datang ke Krapyak. Kiai Munawwir berkata, “Kiai Arwani, saya ingin engkau membacakan Al-Qur’an riwayat Warasy di samping saya”. “Nggeh, Mbah Yai” jawab beliau.
Wallahu A’lam
Oleh: Saifur Ashaqi
Dikutip dari kutipan-kutipan ceramah KH. Sya’roni Ahmadi
ADS HERE !!!