Usia bumi memang sudah tua, banyak material-material dari dalam perut bumi yang keluar dan mengakibatkan bencana alam.
Untuk itu, kita diwajibkan selalu berdoa kepada Allah Yang Maha Esa agar dijauhkan dari segala mara bahaya. Dan jagalah sikap kita terhadap alam. Tak lupa kita perbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad saw. sebagai wasilah agar dijaga oleh Allah.
Diantara shalawat yang bisa dijadikan wasilah agar terhindar dari musibah dan mara bahaya adalah shalawat tha’un. Berikut lafadz shalawat tersebut :
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰی سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰی أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تَدْفَعُ بِهَا عَنَّا الطَّعْنَ وَالطَّاعُوْنَ يَا اَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا اَنْ يَقُوْلَ لَهُ کُنْ فَيَکُوْنَ
“Wahai Tuhanku, limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad saw. dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad saw. dan kepada para sahabat beliau, dengan limpahan rahmat yang Engkau menolak dengannya dari kami, dari gangguan jin dan tha’un. Wahai Dzat yang perintahnya (urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu (cukup) dengan firman “Kun Fayakun” (jadilah!) maka seketika (terjadilah)”.
|
Erupsi Gunung Merapi |
Cara mengamalkan shalawat ini menurut KH. Mu’tashim Billah, Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Sleman, Yogyakarta, yakni dengan membaca sebanyak 7x sehabis shalat Maghrib. Hal ini bertujuan untuk menghindarkan diri dari penyakit dan wabah terutama untuk para korban bencana alam.
Selepas itu, baca surah Al-Hasyr sebanyak 1x yang bertujuan untuk tolak bala atau menolak musibah. Amaliyah ini sudah dimulai oleh KH. Mu’tashim Billah semenjak Gunung Merapi meletus. Agar selanjutnya bisa diamalkan oleh santrinya kapan dan dimanapun berada.
Semoga dengan amalan ini, kita semua terhindar dari musibah dan diampuni segala dosa. Amin.
Sumber: bangkitmedia.com
ADS HERE !!!