Ketika umat Islam ditantang duel dengan pembesar musyrikin Quraisy, Amr bin Wad al-Amiri. Rasulullah bertanya kepada para sahabatnya siapa yang berani melawannya, semua tidak ada yang berani kecuali Sayyidina Ali bin Abu Thalib, sepupu Nabi.
Melihat kala itu Sayyidina Ali masih muda, Nabi pun mengulangi pertanyaannya, tapi tetap semuanya diam, akhirnya majulah Sayyidina Ali menghadapi Amr.
Dalam duel tersebut dengan keberanian Sayyidina Ali akhirnya betis Amr disabet dengan pedang Sayyidina Ali dan dia terjatuh tidak berdaya, tinggal sekali tebas saja kalahlah Amr. Di saat seperti itu ternyata Amr masih melawan dengan meludahi wajah Sayyidina Ali, dengan diludahinya wajah Sayyidina Ali, timbul amarah yang memuncak di hati Sayyidina Ali, karena itu Sayyidina Ali mengurungkan niatnya untuk membunuh Amr dan meninggalkannya.
Beliau menjawab atas kegelisahan sebagian sahabat atas sikapnya: ”Saat dia meludahi wajahku, aku marah. Aku tidak ingin membunuhnya lantaran amarahku. Aku tunggu sampai lenyap kemarahanku dan membunuhnya semata karena Allah SWT.”
Berjuang dan membela Islam itu didasari dengan kuatnya iman, bukan dilandasi nafsu kebencian dan kemarahan. Spirit Sayyidina Ali ini perlu kita tanamkan.
Salimna ya Rabb
Sumber: bangkitmedia.com
ADS HERE !!!