Menjelang Muktamar NU ke-25, 1971, Kiai Wahab Chasbullah (saat itu menjabat Rais Aam PBNU) mengalami naza’ setelah sakit keras beberapa lama. Beliau menyuruh Kiai Sholeh Abdul Hamid, keponakan beliau, untuk mengumpulkan santri dan membacakan surah Yasin.
“Jangan berhenti baca Yasin sampai aku mengucapkan Syahadat”, pesan Mbah Wahab. Semua yang hadir tak kuasa menahan air mata.
Bacaan Yasin laksana dengung kumpulan lebah segera memenuhi ruangan, sampai akhirnya Mbah Wahab memberi tanda. Bacaan terhenti. Ruangan senyap seketika.
“Asyhadu allaa ilaaha illallaah… wa asyhadu anna Muhammadan rasuulullaah…”
Lalu senyap lagi. Tak ada suara. Ketegangan mencekam.
|
Makam Mbah Wahab Chasbullah |
Tiba-tiba Mbah Wahab tersenyum sumringah.
“Nggak jadi!” kata beliau, “aku sudah ngomong-ngomong sama Malaikat Izra’il, nanti saja setelah Muktamar! Kalian semua bubar!”
Beberapa hari setelah Muktamar, Mbah Wahab Chasbullah wafat. Kiai Bisri Syansuri menggantikan posisi Kiai Wahab sebagai Rais Aam PBNU.
Wallahu A’lam
Sumber: bangkitmedia.com
ADS HERE !!!