“Anakku Najih iku Kyai angklek (sangat berbobot ).”
Demikian pengakuan yang disampaikan Mbah Maimoen Zubair terhadap putra keduanya. Gus Najih memang dikenal Kyai ‘alim yang kalau ngaji kitab di pesantren banyak mengkaji kitab-kitab besar.
Dalam sebuah kisah, suatu ketika ada seorang Kyai dari Jawa Timur yang ‘alim dan ahli bahtsu masail. Beliau punya ‘azm (keinginan) untuk pergi ke Sarang dan bertemu Hadlrotus Syaikh Muhammad Najih guna mengukur seberapa kealiman beliau.
Sesampainya di Sarang, sebelum bertemu dengan Syaikh Muhammad Najih, Kyai tadi sowan terlebih dahulu ke ndalem Syaikh Maimoen Zubair.
Sesampainya di ndalem, belum sampai matur, Kyai ini tiba-tiba didawuhi :
“Awakmu ora bakal iso ngalahno anakku Najih”. (Kamu tidak bakal mampu mengalahkan anakku Najih).
Akhirnya Kyai dari Jawa Timur ini pun pulang.
|
Gus Najih Maimoen (surban hijau) |
Pendapat Ulama Tentang Gus Najih Maimoen
Terkait kesaksian atas kealiman Gus Najih, banyak ulama menegaskan.
KH. Abdul Ghani Mannan:
“Gus Najih riyen waktu alit nek budal nang Madrosah Ghozaliyyah iku isuk isukan amergo supoyo mripat ora ningali wong wadon kerono iseh sepi. Wis budal isuk kok mripat ketingal wong wadon, Gus Najih nangis kerono getuni” (Dulu, waktu Gus Najih masih kecil kalau pergi ke Madrasah (MGS) itu pagi-pagi sekali supaya matanya tidak melihat perempuan sebab masih sepi. Jikalau pergi (ke Madrasah) pagi hari kok matanya melihat perempuan, Gus Najih menangis karena menyesal)
Al Habib Abdurrahman Al-Khirrid, Sumenep:
“Paleng benyak taoh ka karangnah abuya nikah gus najih. Soalah ketab-ketab karangnah Abuya sabellumah ecetak nikah etasheh dhimin dek Gus Najih. Mon sareng Gus Najih soro ecetak maka langsung massok kapercetakan” (Paling banyak tahu terhadap karangan Abuya (Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki) itu Gus Najih. Karena kitab-kitab karangan Abuya sebelum dicetak itu ditashih dulu ke Gus Najih. Kalau sama Gus Najih nyuruh cetak, maka langsung masuk ke percetakan).
As Syaikh As Sayyid Hamd ‘Abdul Karim Dawah Al-Husainy, Pengarang kitab “Imamu Daril Bi’tsah”, menyebutkan dibagian akhir dalam kitabnya (Hal. 254):
“Di antara murid-murid As-Sayyid Muhammad yang tampak dan unggul dalam keilmuan ada 7 orang, salah satunya adalah As-Syaikh Najih ibn Maimoen Zubair Al-Jawiy”.
Wallahu A’lam
Sumber: bangkitmedia.com
ADS HERE !!!