Hari Sabtu menjelang shalat Ashar atau tepatnya tanggal 3 Agustus 2019, Kiai Nawawi (santri kinasih Mbah Moen) dipanggil Mbah Moen. Tanpa banyak bicara, Kiai Nawawi langsung sowan ke penginapan Mbah Moen.
Alhamdulillah, nampak sehat betul dan wajah yang sangat sejuk dan menyejukkan sekali. Berikut dialog Mbah Moen dengan santri kinasihnya, Kiai Nawawi:
"Mbah, Nawawi ya" kata Mbah Moen
"Ya, Yai" seraya mencium tangan Mbah Moen dalam-dalam.
"Alhamdulillah, badan terasa enak, Lek" cerita Mbah Moen
"Lek, nanti malam kamu baca surah Yasin 40 kali di Masjidil Haram ya. Kamu baca sendiri ya. Kamu sanggup toh, Lek" pinta Mbah Moen
"Ya, saya sanggup, Yai" jawab Kiai Nawawi
"Caranya begini-begini" jelas Mbah Moen
"Ada hajat apa, Kiai?" tanya Kiai Nawawi
"Pokoknya kamu berdoa, semoga hajatku diridhai oleh Allah Ta’ala", terang Mbah Moen
"Ya, Amiin", sahut Kiai Nawawi
Menjelang Magrib Kiai Nawawi pamit dan mohon doa restu Mbah Moen. Lalu Mbah Moen berkata lagi:
"Terima kasih ya, Lek" kata Mbah Moen
"Tidak Kiai, saya yang seharusnya mengucapkan terima kasih banyak bisa mengikuti dawuh Mbah Yai" kata Kiai Nawawi
Alhamdulillah, Mbah Moen bahagia sekali ketika Kiai Nawawi mencium tangan Mbah Moen.
Alhamdulillah, shalat Maghrib di Masjidil Haram dan membaca surah Yasin 40 kali. Baru dapat sekian kali, azan Isya’ berkumandang. Berhenti untuk shalat Isya’. Alhamdulillah usai shalat Isya’, Kiai Nawawi meneruskan membaca surah Yasin sampai selesai 40 kali.
Alhamdulillah, selesai membaca Yasin 40 kali, Kiai Nawawi langsung pulang ke Tower Kiswah Jarwal tempat Kiai Nawawi menginap di Mekkah.
Sebenarnya hari Ahad mau sowan untuk matur (bilang pada Mbah Moen). Tapi Kiai Nawawi merasa khawatir mengganggu istirahat Mbah Moen sehingga tidak jadi sowan.
|
Kiai Nawawi dan Mbah Moen (3-8-2019) |
Senin sore Kiai Nawawi sowan Mbah Moen bersama H. Sa'dullah Sedan. Tapi, Mbah Moen sudah pindah hotel ke Apartemennya Indonesia.
Entah mengapa Senin malam Selasa Kiai Nawawi sulit untuk tidur. Akhirnya, Kiai Nawawi WA kang Muhtarom tentang keadaan Mbah Moen.
Membaca WA kang Tarom, Kiai Nawawi senang sekali.
" Mbah Moen sehat wal afiat. Kamu kesini saja. Ini alamatnya” kata kang Muhtarom dalam WA-nya
"Ok kang Tarom, Insya Allah ba’da shalat Subuh saya akan sowan Mbah Moen" terang Kiai Nawawi dalam WA-nya
Allah..menjelang Subuh, telpon berdering berkali-kali (Kiai Nawawi mengantuk dan tertidur sehingga telpon tidak terangkat)
Selesai shalat Subuh, Kiai Nawawi lihat HP.
"Masya Allah, ada miscall berulang-ulang dari Kaji Tarom" tutur Kiai Nawawi
Akhirnya Kiai Nawawi telpon balik dan Kiai Nawawi menjerit sekeras-kerasnya.
Innalilah..Guru kita semuanya KH. Maimoen Zubair wafat.
Lalu Kiai Nawawi langsung meluncur ke rumah sakit An-Nur bersama H. Ahfas Faishol Hamid. Di rumah sakit sudah ada H. Mukhlisin Makruf. Mereka berpelukan dan meledaklah tangis mereka semua.
Tidak berselang lama hadir Sayyid Umar Assegaf dan lain-lain termasuk Menag, Lukman Hakim Saifuddin.
Dengan cepat kilat H. Mukhlisin menepon ke sana kemari. Alhamdulillah, termasuk Penguasa Saudi untuk minta izin dimakamkan di Ma'la. Kiai Nawawi tidak bisa membayangkan kalau tidak ada H. Mukhlisin Makruf.
Keluarga Sarang menyerahkan kepada Abuya Sayyid Ahmad bin Muhammad Al-Maliki untuk pemakaman KH. Maimoen Zubair. Sayyid Ahmad bilang pada Sayyid Muhammad Assegaf dan H. Mukhlisin tentang pemakaman Mbah Moen.
Sebenarnya Pemerintah Indonesia juga sudah siap membawa jenazah Mbah Moen ke Tanah Air. Tetapi setelah positif dapat izin dimakamkan di Ma'la, Kiai Nawawi beserta yang lain segera mengurus jenazah Mbah Moen.
Alhamdulillah, Kiai Nawawi bersama H. Mukhlisin, Gus Sobih Pasuruan dan Keluarga Sarang yang di Mekah ikut memandikan Mbah Moen sampai tuntas bahkan Menteri Agama ikut memandikan Mbah Moen.
Alhamdulillah, Mbah Moen dimakamkam di Ma'la. Sebelum di bawa ke Masjidil Haram, jenazah Mbah Moen disemayamkan di Daker Mekah. Alhamdulillah, sudah kumpul kiai-kiai Indonesia yang melaksanakan Ibadah Haji.
Tepat jam 11 was, jenazah Mbah Moen dibawa ke Masjidil Haram dan luar biasa, ribuan umat sudah menunggu jenazah Mbah Moen. Setelah shalat Dhuhur, langsung shalat jenazah di Masjidil Haram. Tanpa dikomando jenazah Mbah Moen diantar ribuan jamaah haji Indonesia ke Makam Ma'la.
Sebelum jenazah tiba, di Ma'la sudah berjubel umat Islam yang menghormati Simbah KH. Maimoen Zubair.
Alhamdulillah, Habaib sudah banyak yang menunggu jenazah Mbah Moen. Alhamdulillah kami semua bahagia sekali proses Pemakaman Mbah Moen berjalan lancar. Kami menyakini Mbah Moen bahagia bisa berkumpul dengan Sayyidah Khadijah, Syaikh Nawawi Banten, KH. Muhaimin Abdul Aziz, Abuya Sayyid Muhammad Al-Maliki, dan lain-lain.
Disarikan dari tulisan Kiai Nawawi (Madu Kikuk)
Sumber: FB Madu Kikuk