Kabar tentang wafatnya Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Maimoen Zubair di Makkah, Arab Saudi pada Selasa (6/8) pagi langsung menggema ke berbagai penjuru. Berbagai kenangan tentang sosoknya bermunculan di berbagai media sosial, baik berupa tulisan, gambar, komik, hingga video.
Salah satu video yang viral adalah kebersamaan Mbah Moen, sapaan akrab KH. Maimoen Zubair, dengan Sayyid Alawi bin Abbas bin Alawi al-Maliki al-Hasani. Pertemuan keduanya itu terjadi pada Ahad (4/8). Keduanya terlihat duduk bersama di kursi yang berbeda.
Sembari menyentuh bagian belakang Mbah Moen, Sayyid Alawi menyebut ulama 90 tahun itu sebagai seorang ahli surga kepada orang-orang di hadapannya. “Jika ingin melihat seorang ahli surga, maka lihatlah kiai ini,” katanya.
Mendengar ucapan tersebut, Mbah Moen mengamininya sembari terisak dan menunduk. “Amin. Amin. Amin,” katanya.
Sayyid Alawi pun mengulangi pernyataannya. “Jika ingin melihat seorang ahli surga di zaman ini, maka lihatlah lelaki yang diberkahi ini,” ujarnya.
Ulama terkemuka Makkah itu merupakan cucu gurunya, yakni Sayyid Alawi bin Abbas al-Maliki al-Hasani al-Makki.
Sementara saat peristirahatan terakhirnya, Sayyid Ashim bin Abbas bin Alawi hadir memberi penghormatan terakhir kepada ulama sepuh yang begitu dihormati oleh berbagai kalangan itu.
Jutaan orang juga melangitkan doa mengantar kepulangannya kepada Kekasihnya. Selain dishalatkan oleh jamaah haji Indonesia di kantor haji di Makkah, Mbah Moen juga dishalatkan di Masjidil Haram usai shalat Dzuhur sebelum diistirahatkan di pemakaman Ma’la.
Masyarakat terhenyak dengan kabar duka tersebut. Duka mendalam pun tak hanya dirasakan oleh Nahdliyin, Muslim Indonesia, tetapi seluruh bangsa Indonesia dan bahkan masyarakat dunia karena kehilangan sosok pengayom yang selalu dinanti petuah dan panjatan doanya untuk keselamatan segenap bangsa.
Para ulama dunia juga menyampaikan rasa belasungkawanya atas wafatnya Mbah Moen. Habib Umar bin Hafidz Yaman, misalnya, mengungkapkan takziyahnya sebelum memulai pengajian rutin kitab Risalah Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah karya Hadratus Syekh KH. Hasyim Asy’ari. Ada pula Syekh Soleh Musa, ulama asal Kamerun, yang langsung menulis syair khusus untuk Mbah Moen.
Sumber: Situs PBNU
ADS HERE !!!