Sayyid Alawi bin Abbas Al-Maliki Makkah adalah ulama besar yang jadi rujukan hampir semua ulama pada masanya. Beliau juga salah satu penasehat Raja Saudi. Saat itu, Raja memiliki anak cacat sejak lahir. Anak itu tidak punya lubang dubur, karena lubang duburnya ada di pinggang.
Tentu saja, sang raja sudah datang ke pengobatan kemana-mana. Tapi hasilnya belum membuahkan hasil yang memuaskan. Akhirnya Sayyid Alawi menyarankan agar sang raja mengundang seorang habib penuh karomah dari Indonesia yang bernama Habib Sholeh bin Muchsin Al-Hamid atau akrab disapa Habib Sholeh Tanggul.
Sang raja akhirnya mengirimkan utusan untuk meminta Habib Sholeh Tanggul berkenan datang ke Arab Saudi. Habib Sholeh akhirnya bersedia dan berangkat bersama utusan sang raja.
Sang raja sudah menyiapkan jamuan istimewa kepada tamunya yang dikenal keramat ini. Sebelum bertemu langsung dengan raja, Habib Sholeh ngobrol santai terlebih dulu dengan Sayyid Alawi, baru kemudian menghadap sang raja. Anak sang raja sudah duduk di kursi kebesarannya.
Didatangilah anak itu kemudian ditepuk-tepuk belakangnya sambil berkata: “Bekher Ente, Bekher Ente, InsyaAllah Bekher.”
Setelah mengucapkan itu, Habib Sholeh berkata kepada Sayyid Alawi Al-Maliki: ”Ayo Habib, kita pergi dari sini, Ana pingin ke tempat antum saja.”
Sang Raja Arab yang mendengar ucapan itu langsung berkata: “Ya Habib Alawi, inikah yang antum bilang habib keramat itu, tidak ada salam tidak ada perbincangan, malah mau pergi begitu saja.”
Sayyid Alawi tetap bersikap santai dan tenang saja. Selang beberapa saat, anak raja yang duduk di kursi tadi berteriak: “Allahu Akbar, Allahu Akbar. Lubang yang ada di pinggang ketutup berubah ke belakang sebagaimana manusia normal Lainnya. Oh iya, tadi belakang saya ditepuk-tepuk sama Habib Sholeh.”
Akhirnya sang Raja menawarkan satu peti berisi emas kepada Habib Sholeh.
“Simpan saja emasmu, Ana lebih kaya dari ente. Kalau perlu ana yang kasih ente,” jawab Habib Sholeh.
“Ya Habib Sholeh, Ana punya anak perempuan. Kalau mau putri ana, akan saya nikahkan denganmu lalu antum aku beri jabatan tinggi di sini,” kata sang raja.
“Simpan saja putri ente. Ana punya syarifah di rumah. Ana gak butuh jabatan dari Ente. Ana sudah punya jabatan dari Allah swt.” jawab Habib Sholeh.
Mendengar pembicaraan ini, Sayyid Alawi Al-Maliki akhirnya menyarankan Habib Sholeh agar mau menerima emas tadi.
“Ya Habib Sholeh, kita di Hadramaut punya saudara-saudara yang susah. Ambil saja dan kasihkan kepada saudara-saudara kita di sana.”
Habib Sholeh akhirnya menerima saran Sayyid Alawi. Kemudian hadiah itu dibagikan kepada saudara-saudara di Hadramaut (Yaman). Karena kisah ini, Habib Sholeh Tanggul di Hadramaut sana sebagian dikenal sebagai habib paling kaya di Indonesia karena sering membantu saudara-saudara yang ada di Hadramaut sana.
Semoga kita semua mendapat barokahnya. Amin Ya Robbal Alamin.
Wallahu A’lam
Sumber: bangkitmedia.com
ADS HERE !!!