Gus Miek, nama ini sangat masyhur bagi masyarakat Muslim Indonesia. Nama lengkapnya adalah KH. Hamim Djazuli, putra KH. Djazuli Utsman Pendiri Pesantren Al-Falah Ploso Mojo Kediri. Sejak di dalam kandungan, Gus Miek sudah terlihat karomahnya. Semasa kecil sudah sangat alim dalam kitab kuning.
Gus Miek terkenal sebagai kiai yang nyeleneh dan unik. Beliau berkelana kemana beliau suka. Bergaul tanpa sekat dengan siapapun tanpa memandang agama, strata sosial ataupun jabatan. Meskipun lebih sering hidup di luar rumah dan jarang berkumpul dengan keluarga, itu semua tidak membuat Gus Miek lupa dengan anak istrinya. Gus Miek sangat setia kepada sang istri, Nyai Lilik Suyati. Seumpama Gus Miek mau dan punya keinginan menikah lagi, banyak kesempatan dan wanita yang dengan senang hati bersedia menjadi istri-istri Beliau.
Karena hari-hari Gus Miek sering kali dikelilingi para wanita cantik yang berharap nasehat ataupun sedikit pencerahan dari beliau, mulai dari artis hingga para pengikut beliau di majelis sema’an.
Tetapi Gus Miek tidak pernah memanfaatkan kesempatan itu untuk menikah lagi. Hingga di akhir hayatnya Gus Miek hanya mempunyai seorang istri.
Suatu ketika dengan menaiki mobil sedan Nyai Lilik Suyati mencari Gus Miek ke rumah salah seorang pengikutnya. Karena waktu itu Gus Miek berbulan-bulan tidak pulang untuk sekedar menjenguk anak istrinya, bahkan berkali-kali Nyai Lilik menyuruh orang untuk mengantar suratnya, satupun tidak ada yang dibalas oleh Gus Miek.
Sebagai seorang istri dan sebagai manusia biasa, Nyai Lilik ada perasaan marah dan jengkel kepada suaminya. Apabila nanti bertemu dengan Gus Miek, Nyai Lilik telah menyiapkan kata-kata untuk memarahinya karena surat suratnya tidak ada yang dibalas.
“Aku, kalau sudah menerima suratmu. Jadi lupa segalanya.. ” jawab Gus Miek.
Mendapat jawaban seperti itu dari Gus Miek, seketika perasaan marah dan jengkel Nyai Lilik pun hilang.
Nyai Lilik tersenyum bahagia mendengarya.
Kemudian Nyai Lilik mengajak Gus Miek untuk pulang. Tetapi Gus Miek tidak bersedia dan meminta Nyai Lilik pulang terlebih dahulu. Akan tetapi Nyai Lilik tetap meminta Gus Miek untuk pulang, dan Gus Miek bilang kalau sedang tidak mempunyai uang.
Nyai Lilik akhirnya pulang lebih dulu, dan sebelum pulang Nyai Lilik sempat memberi uang untuk ongkos pulang Gus Miek. Besoknya dengan diikuti salah seorang pengikutnya Gus Miek pulang menjenguk anak dan istrinya yang telah berbulan-bulan beliau tinggalkan untuk berdakwah.
Itulah sosok Gus Miek. Beliau sangat setia dengan istri tercintanya. Nyai Lilik juga sangat istimewa, karena begitu sabar menemani perjuangan Gus Miek yang keliling di segala penjuru pelosok kampung dan kota. Alfatihah buat keduanya. Lahumal fatihah…
Sumber: bangkitmedia.com
ADS HERE !!!