Dalam kitab al-Zuhd, Imam Ahmad bin Hanbal memasukkan sebuah riwayat tentang Nabi Adam yang bertanya kepada Allah tentang perbedaan kedudukan yang terjadi di antara anak-cucunya. Berikut riwayatnya:
حدثّنا عبد الله، جدّثنا أبي، حدّثنا عبد الصمد، حَدَّثَنَا أَبُوْ هِلَالٍ، حَدَّثَنَا بَكْرٌ قَالَ: لَمَّا عُرِضَ عَلَى آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ ذُرِّيَّتُهُ فَرَأَى فَضْلَ بَعْضِهِمْ عَلَى بَعْضٍ قَالَ: يَا رَبِّ، فَهَلَّا سَوَّيْتَ بَيْنَهُمْ؟ قَالَ: يَا آدَمُ، إِنِّيْ أَحْبَبْتُ أَنْ أُشْكَرَ
Abdullah bercerita, ayahku bercerita, Abdus Shamad bercerita, Abu Hilal bercerita, Bakr bercerita kepada kita, ia berkata:
Ketika diperlihatkan kepada Adam ‘alaihissalam tentang (kehidupan) keturunannya (kelak), ia melihat keutamaan (yang dimiliki) sebagian mereka terhadap sebagian (lainnya).
Adam berkata: “Wahai Tuhan, kenapa Engkau tidak menyamakan di antara mereka (saja)?”
Allah menjawab: “Wahai Adam, sesungguhnya Aku sangat senang jika Aku disyukuri.” (Imam Ahmad bin Hanbal, al-Zuhd, hal. 61)
Wallahu A’lam
Sumber: Situs PBNU
ADS HERE !!!